Hendak Demo di DPR, 2 Anggota Anarko Ditangkap dan Bom Molotov Disita
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi membenarkan penangkapan dua pemuda tersebut.
Polisi tangkap dua terduga pelaku vandalisme dari kelompok Anarko, yang hendak bergabung dalam aksi demo di DPR RI di Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat siang. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi membenarkan penangkapan dua pemuda tersebut.
"Iya benar," ujar Arsya di Jakarta, Jumat (14/8).
-
Kenapa skenario tunda pemilu di tahun 2023 dianggap sebagai ancaman bagi demokrasi Indonesia? Perludem, organisasi Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi, menanggapi hal ini dengan mengimbau masyarakat untuk bersama-sama mencegah skenario penundaan pemilu. Mereka menegaskan bahwa penundaan pemilu dapat mengancam demokrasi Indonesia. Perludem memandang skenario penundaan pemilu sebagai upaya untuk mengganggu proses demokrasi di Indonesia. Mereka menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga stabilitas demokrasi dan menentang segala upaya yang dapat mengancam ketentuan demokrasi.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kenapa Ayuk Findi Antika meracuni MR? Modus perbuatan pelaku yang telah dinaikkan statusnya dari saksi menjadi tersangka ini adalah untuk mengalihkan perhatian atas kasus pencurian KTP, kartu ATM dan buku rekening milik korban pada pertengahan Desember 2023.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Kapan Hari Demokrasi Internasional diperingati? Setiap tanggal 15 September masyarakat dunia memperingati Hari Demokrasi Internasional.
-
Kapan Galang Rambu Anarki meninggal? Dia meninggal dunia pada 25 April 1997 di usia 15 tahun.
Dua orang yang ditangkap tersebut, yakni D (27) dan R (23). Keduanya berasal dari dua lokasi berbeda, D dari Bekasi dan R dari Jakarta Timur.
Saat digeledah, terdapat barang bukti berupa bom molotov, dan alat pelindung gas air mata, serta beberapa stiker buku. Barang-barang tersebut kemudian disita polisi.
Selanjutnya, keduanya telah dibawa ke Polres Metro Jakarta Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Terkait motif para pelaku, Arsya mengaku belum bisa membeberkan lebih lanjut.
(mdk/eko)