Hendak sita ekskavator di Rokan Hulu, tim KLHK diadang massa bersenjata
"Kita belum tahu ini ekskavator milik siapa, dugaannya punya perorangan. Sementara para pekerjanya kita amankan dari lokasi hutan," katanya.
Saat akan melakukan penyitaan dan membawa 4 orang terduga pelaku perambahan kawasan hutan lindung di Kabupaten Rokan Hulu tim Satgas Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diadang sekitar 50 massa. Massa diduga menghalangi tim KLHK yang pada saat itu membawa 2 alat berat dan 4 pekerjanya.
"Iya benar, tim kita ada 25 orang diadang sekolompok masyarakat sekitar 50-an orang. Mereka ada yang membawa senjata tajam, tapi kita juga membawa senjata api," ujar Kepala Seksi Wilayah II Gakkum KLHK Riau Eduard Hutapea saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (22/10).
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang ditemukan di hutan belantara Meksiko? Jauh di dalam hutan belantara Meksiko, arkeolog menemukan kota peradaban bangsa Maya yang hilang.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
Eduard menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (20/10) sekitar pukul 17.45 WIB. Awalnya petugas berhasil membawa 2 alat berat dan 4 orang pekerja dari kawasan hutan. Namun ketika tiba di Simpang TB Kecamatan Tandung, tim diadang massa.
"Mereka menghalangi kita, ada yang merampas kunci mobil petugas ada juga yang membawa senjata tajam. Namun akhirnya mereka mundur, sebab kita tegaskan sedang menegakkan hukum," kata Eduard.
Meski tak sempat terjadi bentrok adu fisik antara petugas dan sekelompok massa itu, namun tim mengamankan seorang warga yang diduga sebagai provokator dan terindikasi melawan petugas. Saat itu tim menunjukkan senjata api hingga membuat massa mundur.
"Satu orang yang kita amankan, karena kita memiliki wewenang jika ada orang yang menghalangi tugas kita, harus diamankan. Itu ada peraturannya," tegas Eduard.
Akhirnya petugas berhasil mengevakuasi dua alat berat tersebut ke Kantor Gakkum KLHK Wilayah Riau di Kota Pekanbaru. Penyitaan dua unit alat berat excavator, karena diduga melakukan penggarapan hutan milik negara.
"Kita belum tahu ini ekskavator milik siapa, dugaannya punya perorangan. Sementara para pekerjanya kita amankan dari lokasi hutan," katanya.
Baca juga:
Walhi dan perwakilan warga Babel desak Menteri LHK cabut izin HTI PT BRS
Mandailing Natal banjir bandang, polisi selidiki dugaan illegal logging
19 Pelaku pembalakan liar di hutan Pelalawan dibekuk polisi
Kasus kriminalisasi dosen, IPB koordinasi dengan KPK dan KLHK
Buka lahan dengan cara dibakar, 2 petani di Indragiri Hilir ditangkap polisi
Jokowi sayangkan hutan di Indonesia luas tapi warga di sekitarnya miskin