Hentikan sebar informasi hoax dan provokatif di media sosial
Maraknya penyebaran informasi dan kabar bohong serta bernada provokatif di media sosial bisa memicu dan memancing permusuhan. Masyarakat diajak menghentikan penyebaran informasi bernada provokatif. Ini sebagai salah satu cara menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Hari ini, Rabu (30/11) sejumlah komponen bangsa secara serentak menggelar Aksi Nusantara Satu sesuai gagasan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono hadir dalam aksi Nusantara Satu yang digelar di Lapangan Monas.
Sumarsono mengajak warga ibu kota menghentikan penyebaran informasi bernada provokatif. Ini sebagai salah satu cara menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Apa yang dikatakan Menteri AS tentang Kominfo dalam berita hoaks yang beredar? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina."
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
"Saya mengajak seluruh masyarakat Jakarta untuk menghentikan penyebaran informasi-informasi berbau provokatif yang belakangan ini sering beredar bebas di kalangan masyarakat melalui media sosial," kata Sumarsono.
Pria yang akrab disapa Soni ini juga menyerukan kepada warganya untuk bersama-sama melawan isu SARA yang bertebaran di media sosial. Caranya dengan lebih cerdas menggunakan media sosial.
"Mari kita semua buat aksi tambahan untuk hapus informasi hoax dan provokatif, kalau menemukan info enggak betul jangan percaya dan jangan disebarkan ke orang lain," tegasnya.
Maraknya penyebaran informasi dan kabar bohong di media sosial bisa memicu dan memancing permusuhan. Sehingga ini tidak sejalan dengan komitmen menjaga kebhinekaan.
"Mari kita buat Jakarta sejuk, hidup damai walaupun di tengah perbedaan, jangan ada perpecahan," tuturnya.
Baca juga:
Menanti kegarangan Revisi UU ITE atasi provokasi di medsos
Lacak akun bernada provokatif, polisi gandeng Kemenkominfo
Sering berisi berita hoax, 5 cara konsumsi berita tak lewat Facebook
Hati-hati, pergerakan provokator di media sosial semakin gencar
Awas, informasi hoax beredar kencang di media sosial
Hati-hati, sebar kabar hoax terancam penjara 6 tahun & denda Rp 1 M