Hidayat Nur Wahid: RI harus protes atas sikap arogan Singapura
Pemerintah memiliki kewajiban untuk menjaga kedaulatan Indonesia.
Penolakan Singapura atas penamaan KRI Usman Harun dan pelarangan kapal TNI masuk perairan Singapura dinilai anggota Komisi I DPR Hidayat Nur Wahid sebagai sikap arogan. Menurutnya, persoalan itu harusnya dapat diselesaikan dengan duduk bersama.
"Itu satu penyikapan tidak bersahabat yah, sesama negara tetangga. Ini aneh kan mau menuju ASEAN 2015 ada sikap politik sangat tidak menghormati atas kedaulatan Indonesia, sekiranya nama sesuatu yang tidak perlu diperdebatkan," ujar Hidayat Nur Wahid di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, (19/2).
Menurutnya, sikap Singapura itu terkesan ada pembatasan antar kedua negara. "Yang jelas kita ingin menyelesaikannya masalah bukan menunjukkan arogansi, melarang undangan untuk hadir dan dilarang masuk perairan," katanya.
Dia mengatakan, pemerintah memiliki kewajiban untuk menjaga kedaulatan Indonesia. Paling tidak pemerintah juga bisa melakukan hal yang sama dengan pemerintah Singapura.
"Indonesia harus melayangkan sikap protes arogan Singapura," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (18/2), KRI Usman Harun akan dilarang masuk ke pelabuhan-pelabuhan dan pangkalan-pangkalan Angkatan Laut Singapura.
Larangan ini terkait dengan rencana TNI Angkatan Laut memberi nama Usman-Harun untuk kapal perangnya. Usman dan Harun merupakan dua pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden 050/TK/1968.
Baca juga:
Mahfudz: Indonesia bisa balas larang kapal Singapura melintas
Menlu Marty tak mau komentari lagi polemik KRI Usman Harun
Pramono Edhie bicara soal konflik perbatasan
Lemhannas: Elite Singapura di balik penolakan KRI Usman Harun
Menlu: Hubungan RI-Singapura sangat baik
-
Kapan Komnas HAM memeriksa Usman Hamid? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu. Istri Munir, Suciwati juga turut diperiksa oleh Komnas HAM.
-
Kenapa Komnas HAM memeriksa Usman Hamid? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu.
-
Apa yang dilakukan Kolonel Nur Wahyudi di upacara HUT RI di IKN? Penampilan mantap Nur Wahyudi saat upacara HUT RI di IKN menarik perhatian banyak orang. Ia dinilai berhasil melaksanakan tugas yang cukup berat.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Apa yang digali Komnas HAM dari Usman Hamid? Usman ditanya seputar peran Pollycarpus dan peran orang lain di tempat kejadian perkara kematian Munir. Komnas HAM juga bertanya sosok yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir. "Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah," kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Kapan upacara HUT RI akan dilaksanakan di IKN? Kunjungan kerja kali dilakukan untuk meninjau tata ruang IKN serta persiapan upacara Hari Kemerdekaan yang akan dilaksanakan di IKN, pada 17 Agustus 2024 mendatang.