Hidup Ciplek berakhir tragis di Gang Sukun
Susanto alias Ciplek kerap dituduh informan polisi. Diduga dia dihabisi sindikat narkoba.
Selasa (21/6) dini hari menjadi akhir bagi Susanto alias Ciplek (41). Dia tewas usai disiram soda api oleh orang tak dikenal.
Gang Sukun, Jalan Beringin, Pasar VII, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara menjadi saksi bisu. Informasi dihimpun, Susanto diduga disiram soda api sekitar pukul 01.00 WIB. Dia ditemukan tergeletak oleh warga tak jauh dari kediamannya di Gang Tomat.
"Kejadiannya dini hari. Kami dikabari warga kalau abang kami (Susanto) sekarat disiram soda api," kata Eddi, kerabat Susanto.
Berembus kabar kejadian itu diduga balas dendam. Ada selentingan mendiang Susanto menjadi informan polisi. Namun, tak ada yang menduga hidup Susanto bakal berakhir tragis.
Adik korban, Harianto, mengatakan itu. Dia menduga pelaku penyiraman soda api adalah suruhan bandar narkoba di lingkungan mereka. Alasannya, abangnya kerap dituding sebagai informan polisi. Apalagi, baru-baru ini tiga warga tertangkap karena kasus narkoba.
"Kebetulan keluarga kami ada yang polisi, tugas di bagian narkoba pula," kata Harianto.
Saat ditemukan, kondisi Susanto sudah sangat parah. Hampir seluruh tubuhnya melepuh. Keluarga bersama warga sempat melarikan Sutrisno ke klinik terdekat. Namun, ayah dua anak itu tak mampu bertahan dan meninggal tak lama setelah ditangani tim medis.
Sehari setelahnya, polisi menangkap seseorang diduga pelaku penyiraman air keras menewaskan Susanto. Dua orang lain dikabarkan masih diburu.
Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka yang ditangkap berinisial Sm (40), warga Jalan Beringin, Tembung.
"Dia ditangkap petugas di kediamannya tadi malam. Masih ada 2 rekannya yang diburu," kata seorang personel Polsek Percut Sei Tuan tak mau disebutkan namanya, kemarin.
Penangkapan satu di antara tiga tersangka ini dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Fahrizal. Namun, dia masih enggan merinci motif pelaku menyiram korban dengan soda api.
"Benar sudah diamankan saat ini sedang diperiksa. Nanti kita ekspos," kata Fahrizal.