Hilang Saat Memancing, Warga Balikpapan Ditemukan Tewas di Perairan Sulteng
Bima (20), warga Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur, yang hilang selama 11 hari saat memancing bersama temannya di Selat Makassar, Minggu (31/5), ditemukan meninggal Kamis (11/6) di perairan Sulawesi Tengah. Jenazahnya akan dimakamkan Sabtu (13/6) besok.
Bima (20), warga Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur, yang hilang selama 11 hari saat memancing bersama temannya di Selat Makassar, Minggu (31/5), ditemukan meninggal Kamis (11/6) di perairan Sulawesi Tengah. Jenazahnya akan dimakamkan Sabtu (13/6) besok.
Jasad Bima pertama kali ditemukan nelayan Dampelas, Donggala, Sulawesi Tengah yang sedang melaut. Kondisi jasad rusak dan hanya menyisakan pakaian yang dikenakan.
-
Dimana letak Kampung Tenun di Samarinda? Terletak di Kecamatan Samarinda Seberang, tepatnya di Kampung Baqa dan Kampung Masjid, Anda bisa berkunjung dan melihat bagaimana proses pembuatan kain tenun yang menjadi warisan budaya Indonesia.
-
Di mana desa Tegal Wangi terletak? Desa Tegal Wangi di Jimbaran, Badung, Bali, kini menjadi hidden gem yang menawarkan keindahan pantai dengan suasana tenang.
-
Apa keunikan dari Desa Tegal Wangi? Keunikan desa ini juga terletak pada lokasinya yang belum banyak diketahui orang, alias masih hidden gems.
-
Apa yang dilakukan Kemensos di Kabupaten Tulungagung? Kementerian Sosial berkolaborasi memberikan pelayanan operasi katarak bagi PPKS lanjut usia (lansia) di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, menggandeng Pemkab Tulungagung, RSUD Dr. Iskak, YPP, SCTV, Indosiar serta Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI).
-
Apa yang menjadi ciri khas kerajinan tembaga di Desa Tumang? Ciri khas dari kerajinan tembaga di Tumang adalah teksturnya yang khas. Tekstur itu tidak bisa ditemukan pada kerajinan logam manapun. Selain itu, alat-alat yang digunakan untuk membuat kerajinan itu juga hanya ada di Tumang dan tak dijual di toko-toko manapun.
-
Di mana letak Tenggarong? Tenggarong merupakan salah satu wilayah yang menjadi ibu kota dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Jasad itu dibawa nelayan ke tepi pantai, dan dievakuasi ke Puskesmas Sabang. Temuan itu menjadi viral di media sosial, hingga sampai ke Balikpapan. Menguat dugaan, jasad itu adalah jasad Bima, yang bilang 11 hari lalu, dilihat dari ciri pakaian.
Aparat dari Polsek Damsol melakukan pengecekan ke Puskesmas dan melakukan identifikasi. Bahkan rencananya jenazah akan dimakamkan karena ketiadaan identitas. Namun rencana itu urung dilakukan.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, melakukan konfirmasi ke Polsek Damsol. Akhirnya diketahui, jenazah yang ada di Puskesmas Sabang itu adalah Bima, warga Manggar Balikpapan.
"Tanda-tanda korban, sesuai dengan ciri yang terlihat temannya saat ada di atas kapal. Juga setelah dikonfirmasi oleh keluarga, benar adalah Bima sesuai ciri (pakaiannya)," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Octavianto, Jumat (12/6).
Jenazah Bima dibawa ke Makassar, Sulawesi Selatan, melalui jalur darat. Rencananya akan diterbangkan ke Balikpapan, Sabtu (13/6) besok, menggunakan pesawat udara. "Korban ditemukan, operasi SAR selesai," ujar Octavianto.
Untuk diketahui, Minggu (31/5) pagi lalu, Bima bersama sembilan temannya pergi memancing di Selat Makassar. Namun ombak besar yang yang datang membuat Bima yang berada di bagian belakang kapal, tidak lagi terlihat temannya. Diduga dia tersapu ombak. Pencarian sepekan Basarnas dan tim SAR lainnya tidak berbuah hasil. Hingga akhirnya, Bima ditemukan tidak bernyawa, terseret arus deras perairan hingga ke wilayah Donggala, di Sulawesi Tengah.
Baca juga:
Terpeleset dan Lepas dari Pegangan Teman, Bocah 8 Tahun Tewas di Sungai Denai
Terpisah dari Rombongan, Bocah 9 Tahun Tewas Saat Berenang di Perairan Batu Bolong
Hanyut Saat Menjala, Seorang Pemuda Sergai Tewas di Sungai Buaya
Seorang Pemancing Asal Samarinda Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai
Perempuan Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan Meninggal Dunia
Satpam Wanita di Sragen Diduga Tenggelam di Sungai Bengawan Solo