Hotel dan Restoran di Makassar Mulai Bangkit di Tengah Naiknya Kasus Covid-19
Industri perhotelan dan restoran di Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai membaik, meski ancaman kembali naiknya kasus Covid-19 varian omicron. Hal tersebut diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga saat Rakerda di Hotel Claro Makassar, Sabtu (5/2).
Industri perhotelan dan restoran di Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai membaik, meski ancaman kembali naiknya kasus Covid-19 varian omicron. Hal tersebut diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga saat Rakerda di Hotel Claro Makassar, Sabtu (5/2).
Anggiat mengungkapkan okupansi hotel dan restoran di Kota Makassar mengalami kenaikan. Ia menyebut dalam dua tahun terakhir, pengusaha perhotelan dan restoran tiarap akibat pandemi Covid-19.
-
Siapa yang merancang Hotel Indonesia? Bangunan Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Abel Sorensen, dan istrinya Wendy asal Amerika Serikat.
-
Kenapa Hotel Indonesia dibangun? Hotel ini dibangun atas gagasan dan perencanaan matang presiden RI pertama, Soekarno.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Kapan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda di Hotel Majapahit? Tempat Bersejarah Atap bangunan hotel jadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda Merah Putih Biru menjadi Merah Putih pada 19 September 1945.
"Semua usaha bisa bergerak dan tumbuh jika okupansi hotel naik," ujarnya kepada wartawan.
Tumbuhnya industri perhotelan dan restoran bukan semata mata perkara okupansi, namun dapat menyokong tumbuhnya 101 usaha kecil lainnya. Ia mencontohkan seperti pedagang sayur, ikan, dan oleh-oleh.
"Pedagang sayur misalnya, dapat tumbuh karena di hotel membutuhkan sayur untuk dihidangkan. Dengan bertumbuhnya hotel, maka pemerintah juga dapat menarik pajak lebih banyak," kata dia.
Anggiat berharap pemerintah bisa membantu industri perhotelan dan restoran untuk bangkit setelah dihantam pandemi. Ia juga berharap jumlah penerbangan menuju ke Sulsel, khususnya Internasional bisa dibuka kembali.
"Pemerintah bisa fokus melakukan bisnis to bisnis dengan maskapai penerbangan yang belakangan semakin menurun jumlahnya. Karena semakin besar penerbangan, maka makin banyak pula okupansi," ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Sulsel, Muhammad Djufri mengatakan potensi pariwisata di Sulsel sangat menjanjikan. Olehnya itu, untuk memajukan hal ini, perlu kerja sama dari berbagai stakeholder termasuk PHRI.
"Infrastruktur harus menjadi prioritas dalam memajukan pariwisata, di samping kerja sama dari berbagai stakeholder utamanya PHRI untuk menyiapkan layanan yang maksimal kepada wisatawan baik domestik maupun mancanegara," tutup Muhammad Djufri.
Baca juga:
Penerbangan Internasional ke Bali Dibuka, Sandiaga Uno Harap Ekonomi Segera Bangkit
Sebut Punya Potensi, Luhut Ingin Adakan Event Olahraga Internasional di Danau Toba
Jokowi Harap Penataan Kampung Ulos Huta Raja Bisa Lestarikan Warisan Pusaka Bangsa
Jokowi Resmikan Penataan Huta Siallagan: Kita Harap Jadi Destinasi Wisata
Tinjau Pantai Bebas Parapat, Jokowi Kenakan Kain dan Penutup Kepala Khas Simalungun
Resmikan Penataan Pantai Bebas Parapat, Jokowi Minta Sandiaga Lakukan Rebranding