Hujan Buatan di Sumsel Selama 5 Hari Dinilai Cukup Berhasil
Dengan keberhasilan TMC, kata dia, setidaknya akan membasahi permukaan lahan dan kembali menguap pada hari berikutnya. Dengan demikian, karhutla bisa dicegah sedini mungkin.
Sejak digelar 10 Juni 2021, teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan mulai menunjukkan keberhasilan. Sejumlah daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diguyur hujan dengan intensitas sedang.
Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Purwadi mengungkapkan, selama lima hari terakhir pihaknya sudah melakukan enam kali TMC yang menghabiskan 4.800 kilogram garam untuk penyemaian. Hasilnya, beberapa daerah terjadi hujan lokal seperti di Palembang, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan lainnya.
-
Kenapa Hutan Punti Kayu penting bagi Kota Palembang? Hutan merupakan sebuah kawasan yang luas dengan berbagai macam pepohonan yang hijau serta menjadi tempat tinggal para satwa, tumbuhan, dan lain sebagainya. Lebih dari itu, hutan juga menjadi ekosistem yang cukup penting di muka bumi. Hutan letaknya tak selalu jauh dari kehidupan manusia atau perkotaan. Banyak dijumpai hutan-hutan berada di tengah hiruk pikuk perkotaan yang berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus tempat rekreasi.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama dari Hutan Punti Kayu, Palembang? Mengutip ANTARA, para pengunjung bisa menikmati liburan dengan suasana hutan dengan balutan pohon pinus yang rindang dan tinggi menjulang.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
"TMC cukup mempengaruhi cuaca di Sumsel, banyak wilayah yang diguyur hujan walaupun intensitasnya tidak tinggi," ungkap Purwadi, Senin (14/6).
Dengan keberhasilan TMC, kata dia, setidaknya akan membasahi permukaan lahan dan kembali menguap pada hari berikutnya. Dengan demikian, karhutla bisa dicegah sedini mungkin.
"TMC akan dievaluasi setiap sepuluh hari, apakah dilanjutkan atau dihentikan melihat hasil evaluasi tim," ujarnya.
Lima hari melakukan TMC, gangguan angin kencang menjadi kendala. Kondisi itu berdampak bergesernya awan dan hujan ke daerah lain, seperti saat dilakukan penyemaian di Ogan Komering Ilir dan Banyuasin dengan kondisi angin mengarah ke barat.
"Potensi awan masih cukup bagus untuk dilakukan TMC, hanya kendalanya angin kencang saja," kata dia.
Sementara itu, Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Sinta Andayani menjelaskan, potensi hujan masih ada di awal musim kemarau tahun ini meski intensitasnya sudah mulai ringan hingga sedang dan bersifat lokal. Pihaknya memprakirakan puncak musim kemarau terjadi pada Agustus dan September 2021 yang tidak akan terjadi hujan sebulan lamanya.
"Dari sekarang waspada dan mengantisipasinya dengan menghemat air dan mencegah karhutla dengan tidak membakar lahan," pungkasnya.
Baca juga:
Pemda Diminta Segera Bentuk Satgas Antisipasi Karhutla di Riau
Masuk Musim Kemarau, 10 Daerah di Sumsel Berstatus Siaga Darurat Karhutla
Bikin Hujan Buatan Cegah Karhutla, 800 Kilogram Garam akan Disebar di Langit Sumsel
Si Jago Merah Lalap Hutan Belantara Israel
Karhutla Terjadi di Tiga Wilayah Sumsel, 2 Heli Dikerahkan untuk Pemadaman