Hujan terus menerus, sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang banjir
Sebagian warga memilih mengungsi karena genangan air mencapai 80 sentimeter di dalam rumah.
Akibat guyuran hujan sejak dini hari, sungai setempat meluap mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang, Banten, terendam banjir. Air menggenangi ribuan rumah warga tersebar pada sepuluh desa, dengan ketinggian berkisar 40 sentimeter hingga 80 sentimeter.
"Warga yang rumahnya terendam sudah dievakuasi ke lokasi aman seperti rumah ibadah dan sekolah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara, di Tangerang, Minggu (28/2).
Teteng mengatakan, banjir juga merendam badan jalan di Desa Gelam, Kecamatan Pasar Kemis, dan di perbatasan dengan Kota Tangerang.
Dalam catatan petugas di lapangan, desa terendam di antaranya yakni Desa Kadu Agung dan Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, akibat luapan Sungai Cimanceuri.
Menurut Teteng, daerah lain terendam adalah Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa dan Desa Jengkol, Kecamatan Kresek, Perumahan Permata, Desa Gelam Jaya, Pasar Kemis, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg. Bahkan, air juga menggenangi rumah penduduk di Desa Klebet, Kecamatan Kemiri, Desa Pagedangan Ilir, Kecamatan Kronjo.
Meski begitu, warga paling banyak mengungsi berada di Desa Gelam Jaya dan Cibadak, karena ketinggian air mencapai 80 centimeter di dalam rumah penduduk.
Teteng melanjutkan, banjir akibat hujan turun sejak dua hari terakhir ini tanpa henti. Alhasil, sungai tidak mampu menampung debit dan meluap. Demikian pula rumah warga yang terendam letaknya lebih rendah dari kawasan lain, sehingga mereka terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman.
"Banyak juga warga yang mengungsi ke rumah kerabat dan keluarga mereka menunggu banjir surut," ujar Teteng, seperti dilansir dari Antara.
Teteng menambahkan, mereka telah mendirikan dapur umum dan posko banjir serta tenda darurat buat penanganan korban banjir.
Pihaknya mendirikan posko banjir di antaranya di Tigaraksa, Pasar Kemis, Rajeg, Kronjo dan Cikupa buat memudahkan pemantauan dan koordinasi kerja. Bantuan telah diberikan kepada warga mengungsi berupa beras, selimut, mi instan, makanan bayi, air mineral, dan biskuit.
Teteng melanjutkan, para korban membutuhkan bantuan supaya diminta segera melapor ke aparat pada posko sudah ada, agar dapat dideteksi dan upaya penanggulangan.