Humor Gus Dur: Internet dan kakek tua sakti
"Menikah lewat internet boleh, asal bertemunya juga di internet saja, ciuman lewat Internet."
Kisah Humor yang diceritakan Ketua PBNU Said Aqil Siradj ini tidak kalah lucunya. Dulu, kata Said, saat Internet baru marak di Indonesia, seseorang bertanya ke Gus Dur mengenai sah atau tidaknya menikah melalui Internet.
Mendapat pertanyaan begitu, dengan ringan Gus Dur menjawab, "menikah lewat internet boleh, asal bertemunya juga di internet saja, ciuman lewat Internet."
Jawaban yang sederhana, kata Said, tapi mengandung makna dalam, yaitu tidak memperumit masalah. Kepada Said, Gus Dur juga pernah menceritakan humor tentang kesabaran.
Dikisahkan tentang seorang pemuda gagah yang tengah berusaha memecahkan batu besar. Dia mencoba 50 pukulan, batu tak pecah, 70 hingga 100 pukulan, batu tidak kunjung pecah.
Lalu lewat seorang kakek tua renta, batu itu dipukul sebanyak lima kali. Eh, langsung pecah. Si pemuda bingung, pikirnya begitu sakti kakek ini. Tapi kakek itu cuma bilang, batu tersebut bisa pecah dengan 105 pukulan.
Mungkin pesan yang bisa dipetik dari kisah humor seorang pemuda dan kakek tua adalah kita jangan gampang menyerah dalam berusaha.
Baca juga:
Ikhtiar politik Gus Dur dan PKB
Dari haul sampai patung Budha berkepala mirip Gus Dur
Ketika Gus Dur habis-habisan mendukung Ahok
Perjuangan Gus Dur untuk etnis Tionghoa
Humor Gus Dur: Menikahi perempuan satu bus
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Apa saja yang dilakukan Gus Dur untuk menunjukkan toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Bagaimana Gus Dur menanamkan nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Kapan Gibran bertemu Gus Miftah? Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menemui pendakwah asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Selasa (26/3).