Hutan beralih fungsi, Harimau Jawa di Lebak semakin punah
Binatang buas itu mulai punah sekitar tahun 1980 akibat dari perburuan liar.
Populasi spesies harimau jawa atau Javan Tiger di Kabupaten Lebak, Banten, semakin punah. Hewan berkaki empat itu kini semakin jarang ditemui di hutan lindung.
"Kalau dulu kawasan hutan lindung di Lebak dijadikan habitat harimau jawa," kata Pelaksana Teknis Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam Dinas Kehutanan Kabupaten Lebak Iwan Karmana di Lebak. Demikian dikutip Antara, Jumat (14/11).
Ia mengatakan, pihaknya selama ini belum melihat jejak harimau Jawa berada di kawasan hutan lindung. Kemungkinan binatang buas itu punah sekitar tahun 1980 akibat dari perburuan liar.
Dia juga menyayangkan kawasan hutan kini beralih fungsi menjadi lahan pertanian maupun permukiman warga.
"Kami sampai saat ini belum menerima laporan adanya harimau jawa," katanya.
Menurut dia, pada abad ke-19, populasi harimau jawa di Kabupaten Lebak, cukup banyak. Kondisi yang sama juga terjadi di hutan nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang.
Tapi tahun 1941, seekor harimau jawa mati ditembak warga Kecamatan Malingping.
"Kami memperkirakan kepunahan harimau jawa itu sekitar tahun 1980-an karena hingga kini belum ditemukan jejaknya," katanya.
Ia menyebutkan, ciri-ciri harimau jawa berukuran besar jika dibanding dengan harimau lainnya di Tanah Air. Bahkan, berat badannya harimau jawa jantan berkisar 150-200 kg panjangnya kurang lebih 2,5 meter.
"Kami cukup prihatin atas punahnya harimau jawa itu," katanya.