Hutan Gunung Arjuno Kembali Terbakar
"Sekitar pukul 09.00 WIB terpantau titik api baru yang diperkirakan berada di Gunung Kembar II," tegas Achmad Choirur Rochim, Minggu (29/9).
Hutan di kawasan Gunung Arjuno kembali terbakar. Titik api kembali muncul di kawasan hutan di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya (TAHURA) R Soerjo itu.
Achmad Choirur Rochim, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mengatakan, titik api muncul berada di Gunung Kembar II, yang diketahui Minggu, 29 September sekitar pukul 09.00 WIB.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan buah angkung matang? Buah angkung memiliki warna biru tua dan daging berwarna merah keunguan saat sudah matang.
-
Kapan kebakaran hutan di Gunung Lawu terjadi? Kebakaran hutan pertama dilaporkan terjadi pada 8 September 2023, kemudian disusul sekitar dua minggu setelahnya, dan terbaru pada Jumat kemarin, 29 September 2023. Kebakaran pertama telah melahap sekitar 8 hektare hutan.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
"Sekitar pukul 09.00 WIB terpantau titik api baru yang diperkirakan berada di Gunung Kembar II," tegas Achmad Choirur Rochim, Minggu (29/9).
Jelas Rochim, Sabtu (28/9) kemarin diinformasikan oleh Staf Tahura R. Soeryo 04 Sumberbrantas, kalau terjadi kebakaran hutan di Gunung Arjuna, tepatnya di Gunung Kembar I. Tim dari Tahura sejumlah 31 personil langsung menuju lokasi guna pemadaman secara manual. Seketika api dapat dilokalisir dan dipadamkan.
Titik api kembali muncul di lokasi lain, yakni di kawasan Gunung Kembar II. Saat ini Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana BPBD Kota Batu sudah di Pos Tahura R. Soeryo 04 Desa Sumberbrantas untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
"Saat ini, sebanyak 15 personil melakukan persiapan untuk penyisiran dan melakukan pemadaman ke lokasi yang rencananya diberangkatkan pada pukul 16.00 WIB," terangnya.
Hutan lereng Gunung Arjuno, akhir Juli lalu juga mengalami kebakaran dan berhasil dipadamkan setelah hampir sepekan dilalap si jago merah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun mengerahkan satu unit helikopter untuk operasi pemadaman udara secara water bombing.
Titik Api Masih Muncul di Gunung Semeru
Sementara itu, upaya pemadaman juga berlangsung di kawasan Gunung Semeru yang terbakar sejak sepekan terakhir. Titik api yang diketahui dalam bentuk asap tipis ditemukan di Ayek-Ayek.
"Sampai pukul 08.30 WIB pagi ini terdapat titik kebakaran hutan di satu lokasi di Ayek-Ayek, berupa asap tipis," kata Arifin, Plt Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS).
Lokasi kebakaran berupa tebing jurang dan cukup jauh dari jangkauan tim. Lokasinya sekitar 5.5 Km dari Posko Ranupani dengan medan yang terjal. Sehingga tim masih melakukan pengkondisian jalur dan koordinasi lebih lanjut.
Namun titik-titik api yang sudah berhasil dipadamkan berada di lokasi Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, Ayek-ayek, Pusung Gendero, Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik, Oro-oro Ombo dan Watu Tulis. Jumlah area yang terdampak akibat kebaran sudah mencapai sekitar 93.3 Ha
Personil sampai dengan hari ini total berjumlah 359 orang dengan pola pemadaman sistem shift. Sementara 11 orang dari petugas BB TNBTS, Masyarakat Mitra Polhut Ranupani dan Babinsa Ranupani hari ini terus melakukan upaya pemadaman.
"Fokus pemadaman karhut hari ini adalah mop-up, yaitu pengendalian sisa api, bara dan asap sehingga dapat benar-benar padam," tegasnya.
Masyarakat Ranupani sendiri, hari ini melaksanakan Hari Raya Karo, Hari Raya Masyarakat Tengger dan besok dilanjutkan Upacara Nyadran Desa.
Baca juga:
329 Petugas Gabungan Dikerahkan Padamkan Api di Gunung Semeru
Dua Titik Api di Gunung Sumbing Belum Berhasil Dipadamkan
60,4 Hektare Hutan Gunung Semeru Terdampak Kebakaran
Total Area yang Terbakar di Gunung Semeru Mencapai 20 Hektare
5,5 Hektare Hutan Lindung di Lereng Gunung Sumbing Terbakar
Gunung Semeru Ditutup Total Akibat Kebakaran di Dekat Ranu Kumbolo