I Gede Tanu jatuh ke jurang usai ritual di kawah Gunung Agung
Korban bersama 150 warga di Desa Pekraman Ababi berangkat untuk melakukan ritual di kawah Gunung Agung. Saat turun, korban terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 20 meter.
I Gede Tanu (55), warga asal Dusun Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem jatuh ke jurang di lereng atas Gunung Agung, saat kembali usai mengikuti ritual upacara pekelem (ngelarung) di kawah.
Korban berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan, dan dibawa ke pos pendakian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban bersama 150 warga Desa Pekraman Ababi berangkat melakukan pendakian dari Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, dalam rangkaian ritual ngelarung ke kawah Gunung Agung.
Rombongan berangkat dari pos pendakian sekitar pukul 01.00 WITA. Setelah melakukan pendakian hampir empat jam, rombongan sekitar pukul 05.00 WITA tiba di puncak bibir kawah kemudian melaksanakan ritual.
Ritual selesai, rombongan kembali turun melalui jalur yang sudah ada, namun nahas setiba di ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut (DPL), tiba-tiba korban I Gede Tanu terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 20 meter.
Melihat kejadian itu, rombongan panik dan sempat berusaha menolong korban. Namun karena medannya sulit, sebagian warga memutuskan meminta bantuan ke Basarnas dan Polsek Selat.
"Ketika perjalanan pulang bersama rombongan, mungkin karena jalannya licin membuat korban terpleset dan jatuh ke jurang," jelas Kapolsek Selat, AKP Sudartawan.
Keterangan dari saksi mata yang ikut melakukan pendakian bersama korban, saat itu korban tergelincir sejauh 50 meter bahkan sempat menabrak wisatawan yang sedang melakukan pendakian.
"Saya lihat korban sudah tersadar, memang awalnya dia sempat terguling sehingga badannya mengalami luka-luka, sedangkan wisatawan yang ditabrak korban sempat pingsan karena benturan," ungkap IGA Ratih (36).
Beruntung dalam kejadian itu salah satu wisatawan berprofesi sebagai dokter, sehingga keduanya sempat dilakukan tindakan medis.