Ibu-Ibu jadi Korban Penipuan Jual Beli Sembako Murah, Setor Rp65 Juta Barang Nihil
Pelaku beraksi dengan modus jual-beli bahan kebutuhan pokok (sembako) dalam partai besar dengan harga di bawah harga pasaran.
Puluhan ibu-ibu warga Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, menjadi korban penipuan dilakukan RF. Pelaku beraksi dengan modus jual-beli bahan kebutuhan pokok (sembako) dalam partai besar dengan harga di bawah harga pasaran.
Karena tergiur harga murah yang ditawarkan RF, ibu-ibu di wilayah itu, banyak kepincut dan akhirnya menjadi korban penipuan RF. Para korban juga telah melaporkan peristiwa penipuan dialaminya ke Mapolsek Jatiuwung.
-
Apa saja modus penipuan keuangan yang sering terjadi? Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan ada empat modus penipuan yang belakangan ini terjadi dan memakan banyak korban kerugian.
-
Apa modus penipuan yang sering ditawarkan oleh investasi ilegal berkedok koperasi? Melansir dari @sikapiuangmu, modus yang sering ditawarkan oleh investasi ilegal berkedok koperasi adalah mereka akan menawarkan keuntungan tinggi dalam waktu yang singkat tanpa risiko. Tak hanya itu, mereka juga akan menjanjikan bonus dari perekrutan anggota baru dan melipatgandakan modal. Bahkan memberikan pinjaman kepada non anggota tanpa memperhatikan reputasi kredit atau credit scoring.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana cara memulai investasi bagi pemula? Untuk itu, kegiatan investasi harus dilakukan dengan dana khusus. Terlebih lagi bagi para pemula yang masih belum memahami cara kerja investasi.
-
Apa modus penipuan yang dilakukan oleh pelaku? Modus yang sempat ramai pada tahun 2023 silam itu kembali ditemukan setelah polisi menangkap dua pelaku EO (47) dan SM (29). Tercatat jika kasus ini menjadi sorotan ketika, Polres Metro Depok, Polres Metro Jakarta Timur, dan Polda Metro Jaya menerima laporan dari para korban yang mengalami kerugian jutaan rupiah. Oleh sebab itu dalam kasus terbaru yang berhasil diungkap Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dengan menangkap EO dan SM, penyidik sedang fokus untuk mengembangkan apakah kasus ini memiliki kaitan dengan kasus pada 2023 silam.
-
Bagaimana modus dukun itu dalam mengedarkan uang palsu? SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu. Selanjutnya SR meminta agar uang itu dilarung ke laut sebagai bentuk ritual buang sial.
Parsih, warga Periuk itu mengaku kepincut dengan bisnis sembako yang dijalankan RF. Dari selisih harga, Parsih berharap mendapat keuntungan dengan menjual kembali sembako yang dipesannya dari terlapor.
"Saya awalnya beli minyak goreng, mereka menawarkan 100 karton (dus). Waktu awal-awal dikirim ke saya dan lancar," ucap Parsih, Kamis (9/12).
Dia mengungkapkan, selisih harga yang ditawarkan RF kepadanya cukup jauh dari harga pasaran. Misalnya, untuk satu karton minyak saja dihargai Rp130 ribuan sementara di pasaran bisa sampai Rp200 ribuan.
Sehingga dia dengan mudah menjual kembali barang sembako yang diperoleh dari RF, ke agen-agen besar sembako yang ada di wilayah tempat tinggalnya.
"Ya saya barang turun langsung saya oper ke agen makanya langsung habis," kata dia.
Karena pernah mendapat untung yang cukup besar dari pesanan 100 karton minyak goreng kepada RF, Parsih akhirnya memesan kembali sembako dalam jumlah yang lebih besar. Namun akhirnya, saat memesan ulang dalam jumlah yang lebih besar, barang yang dipesan RF, tidak pernah dikirim ke Parsih.
"Saya pesan minyak hingga 1.000 karton. Saya juga pesan mi instan, kopi. Saya pesan dalam skala besar sampai ratusan karton untuk mi dan kopi," kata dia.
Tapi, hingga waktu yang dijanjikan RF, pesanan Parsih tak kunjung tiba, hingga akhirnya dia mendatangi terlapor untuk menanyakan pesanannya itu. Namun, saat bertemu terlapor Parsih malah diminta RF menyetorkan uang tambahan, agar pesanannya itu bisa segera dikirim.
"Dia minta per seratus karton beda-beda. Total saya diminta sekitar Rp65 jutaan untuk pengiriman dan saya sudah kasih. Tapi setelah semua uang saya setorkan barang pesanan saya enggak dikirim-kirim," kata dia.
Dia kemudian melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Jatiuwung, karena saat mendatangi rumah terlapor RF tidak berada di rumahnya. "Di lingkungan sini aja ada 20 orang dan yang di grup WA sampai ada 90 orang," kata dia.
Kapolsek Jatiuwung, Kompol Zazali Haryono membenarkan adanya laporan masyarkat atas kasus tersebut, saat ini RF kata Zazali telah menyerahkan diri ke Mapolsek Jatiuwung.
"Sudah, sudah kita tangani. Sudah kita lakukan penyelidikan-penyelidikan. Benar (korban 80 an)," kata Zazali.
(mdk/gil)