Ibunda Nia Penjual Gorengan Berharap Pelaku Dihukum Mati: Nyawa Dibayar Nyawa!
Dirinya menduga masih ada keterlibatan orang lain dalam tewasnya Nia. Mereka meyakini tidak hanya satu pelaku saja.
Keluarga korban Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas terkubur tanpa busana berharap pelaku dihukum mati. Ia merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman yang kesehariannya berjualan goreng keliling di kampung halamanya.
"Kalau dapat pelaku dihukum mati, nyawa dibayar nyawa," kata Ibu korban Eli Marlina ditemui dirumahnya, Jummat, (20/9) sore.
- Pengakuan Lengkap Pelaku Perkosaan & Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, Sekap Korban hingga Pingsan
- Beredar Tampang Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Sumbar, Polisi Sudah Tetapkan Tersangka
- Gadis Jual Gorengan di Sumbar Dibunuh, KemenPPPA Turun Tangan Desak Pelaku Dihukum Berat
- Pedagang Gorengan Jadi Perwira, Langsung Bersalaman dengan Jenderal Bintang 4 TNI
Dirinya menduga masih ada keterlibatan orang lain dalam tewasnya Nia. Mereka meyakini tidak hanya satu pelaku saja.
"Keluarga menduga, kalau satu tidak mungkin. Kalau satu tidak mungkin diseret dan dikubur seorang diri. Keluarga tidak kenal dengan pelaku, Nia juga tidak," tutur Ibu empat orang anak itu.
Jualan Gorengan untuk Beli Laptop
Sementara itu, kakak korban Srini Mahyuni mengatakan, korban berjualan keliling menjajakan gorengan orang lain.
"Gorengan dijual Rp1000. Setiap gorengan dapat upah Rp200, paling besar dapat upah Rp30-40 ribu per hari. Ia berjualan mulai pukul 16.00-18 WIB," sebutnya.
Ia mengatakan, harapan adiknya dari berjualan gorengan ingin membeli laptop dan menabung untuk kuliah.
"Selain membeli laptop Nia ingin hasil dari jualan gorengan tersebut ditabung untuk kuliah. Dia ingin kuliah," tuturnya.
Ia mengatakan, dengan ditangkapanya pelaku dirinya yakin korban sudah tenang di alam sana. "Pelaku satu sudah tertangkap, saya yakin Nia sudah tenang di sana," tuturnya.
Sebelumnya, korban sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya pada Jumat (6/9) malam setelah tak kunjung kembali usai berjualan gorengan keliling di daerah tersebut.
Setelah dilakukan pencarian, jasadnya ditemukan dalam keadaan terkubur tanpa busana pada Minggu (8/9) sekitar pukul 16.00 WIB di hutan kawasan setempat yang berjarak sekitar 1,5 km dari rumahnya dan kemudian jasadanya di bawa ke rumah sakit Bhayangkara Padang untuk diautopsi.
Pelaku tersebut adalah IS alias Indra Septiarman (26) alias yang merupakan warga setempat. Ia ditangkap di Korong Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman pada sebuah rumah kosong pada Kamis, (19/9) sore.
Ia ditangkap usai bersembunyi di atas loteng rumah dan hanya memakai koler hijau. Awalnya ia tidak mau turun dan akhirnya ditarik paksa oleh warga, celana pelakupun ikut melorot.