Identifikasi korban MH17, DVI Polri terbang ke Belanda & Ukraina
Tim tersebut terdiri dari tujuh orang ahli forensik.
Identifikasi kepada para korban Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina terus berlangsung. Mabes Polri akan mengirimkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) ke negara bekas wilayah Uni Soviet itu sore ini.
Dari Ukraina tim akan terbang ke Belanda untuk pemeriksaan korban pesawat Malaysia Airlines MH17.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan kejadian kaca depan pesawat British Airways nomor 5390 meledak? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal.
"Setelah itu mampir di Den Haag untuk bantu keluarga yang ada di sana. Nanti bergeser ke Khiev memantau kegiatan evakuasi terhadap 98 jenazah dari Khiev ke Belanda," jelas Kepala Tim DVI Polri Kombes Pol Anton Castilani saat dihubungi, Selasa (22/7).
Di Ukraina mereka akan membantu evakuasi. Sementara 12 WNI yang menjadi korban pesawat nahas itu akan diidentifikasi di Belanda.
"Kita geser ke Belanda untuk pelaksanaan post mortem. Di Belanda mudah-mudahan dalam waktu dua minggu bisa selesai," ucap dia.
Menurutnya, tim terdiri dari tujuh orang ahli forensik. Di sana tim juga akan dibantu oleh lembaga internasional lainnya untuk mengidentifikasi 12 WNI yang ikut menjadi korban.