Identitas Jenazah Ibu dan Bayi di Kupang Terungkap
Hasil DNA diperoleh pihak keluarga pada Rabu (24/11). "Puji Tuhan, semua doa kita terkabul. hasil DNA sudah ada dan positif itu jenazah Astri dan Lael. Saat ini sampai besok, keluarga persiapan ambil jenazah untuk dimakamkan," ujar Jack Manafe, kakak sulung Astri Manafe, Rabu (24/11) malam.
Misteri temuan jenazah ibu dan bayi tanpa identitas di Kelurahan Penkase Oeleta, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada akhir Oktober 2021 lalu, akhirnya terjawab setelah hasil tes DNA keluar.
Hasil DNA diperoleh pihak keluarga pada Rabu (24/11). "Puji Tuhan, semua doa kita terkabul. hasil DNA sudah ada dan positif itu jenazah Astri dan Lael. Saat ini sampai besok, keluarga persiapan ambil jenazah untuk dimakamkan," ujar Jack Manafe, kakak sulung Astri Manafe, Rabu (24/11) malam.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Apa yang dirusak oleh pelaku? Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat ada 24 APK berupa baliho dan spanduk calegnya yang dirusak.
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
Setelah mengetahui identitas kedua jenazah, Jack dan keluarga pun langsung menggelar ibadah penghiburan di rumah duka. Dia mengaku, Kapolsek Alak, Kompol Tatang Panjaitan sudah menyerahkan berita acara kepada pihak keluarga.
"Kapolsek Alak sudah membuatkan berita acara penyerahan jenazah kepada kami selaku pihak keluarga. Jadi dua jenazah itu adalah Astri dan Lael anaknya," terangnya.
Keluarga pun mengagendakan menjemput kedua jenazah dari ruang jenazah rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang pada Kamis (25/11) besok, siang sekitar pukul 11.00 Wita.
"Jenazah akan kami bawa ke rumah dan ibadah pemakaman pada Pukul 15.00 wita," jelas Jack.
Selanjutnya jenazah dibawa ke tempat pemakaman keluarga di jalur 40 Kelurahan Sikumana Kota Kupang untuk dimakamkan.
Polda Segera Rilis
Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif kepada wartawan, Rabu (24/11) malam mengatakan, seluruh proses tersebut akan disampaikan dalam rilis pada Kamis (25/11) besok.
"Besok akan dirilis resmi Humas Polda NTT," ujar jenderal polisi bintang dua ini.
Kapolsek Alak, Kompol Tatang Panjaitan yang dikonfirmasi Rabu (24/11) malam juga menyarankan agar wartawan langsung mengkonfirmasi ke Humas Polda NTT. "Nanti dengan Humas Polda saja," ujarnya.
Sejak awal Jack Manafe yakin kalau jenazah itu adah adiknya Astri Evita Suprini Manafe (30) dan anaknya Lael (1 tahun).
Karena keyakinan itulah maka warga Jalan Perintis Kemerdekaan, RT 27, RW 08, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang ini mengijinkan ayahnya Yan Manafe dan ibunya diambil sampel untuk tes DNA dan hasilnya identik.
"Untuk pengambilan jenasah harus tunggu hasil DNA. setelah hasil DNA ada, baru diberikan SP2HP," ujar Jack Manafe.
Jack Manafe bersama sejumlah kerabatnya pernah menyambangi Polsek Alak menanyakan perkembangan kasus tersebut dan ditemui kanit Reskrim Polsek Alak, Ipda Gerry Agner T.
Dari Polsek Alak, Jack Manafe mendapat penjelasan bahwa SP2HP belum bisa diberikan pihak kepolisian kepada Jack M dan keluarga karena tetap menunggu hasil DNA.
"Karena penanganan kasus ini berdasarkan laporan perusahaan atas penemuan jenasah tanpa identitas," ujar Jack Manafe mengutip hasil pertemuan tersebut.
Pihak kepolisian sudah mengirim sampel DNA ke laboratorium forensik di Jakarta sejak awal bulan November 2021.
"Untuk kasus perkara sesuai penjelasan yang kami dapat sudah sampai tahap sidik. Secara umum semua saksi sudah diperiksa," tandasnya.
(mdk/fik)