IDI Minta Kasus Ricuh Tolak Vaksin Covid-19 di Aceh Barat Daya Diusut Tuntas
IDI wilayah Aceh mengutuk sikap arogansi yang terjadi di sana, baik dari aparat yang menjadi pengawas jalannya vaksinasi, maupun warga yang tersulut emosi.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Aceh meminta kepolisian mengusut tuntas peristiwa warga di Aceh Barat Daya yang merusak fasilitas vaksinasi dan mengakibatkan satu dokter lebam di kaki terkena serpihan kursi.
"Kami minta ini diusut. Supaya ke depan tidak terjadi pola yang sama dari kelompok masyarakat yang menolak vaksin," kata Ketua IDI Wilayah Aceh, Dr Safrizal Rahman, Kamis (30/9).
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Apa tujuan utama dibentuknya Ikatan Dokter Indonesia (IDI)? Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat profesi dokter.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
IDI wilayah Aceh mengutuk sikap arogansi yang terjadi di sana, baik dari aparat yang menjadi pengawas jalannya vaksinasi, maupun warga yang tersulut emosi.
Safrizal memohon semua pihak kini menahan diri, dan tidak menyudutkan tenaga kesehatan yang bekerja di lapangan dengan tanggung jawab berat tugas yang diemban.
"Hentikan berkomentar yang hal menyudutkan dokter dan tenaga kesehatan lainnya terkait program vaksinasi ini," tegasnya.
Dia menyebut, lembaganya sangat menyesalkan kejadian penolakan vaksin yang berujung ricuh di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Serangga, Susoh, Aceh Barat Daya, pada Selasa (28/9) itu.
Safrizal mengatakan, vaksinasi ini adalah program pemerintah dalam upaya melindungi warga dari virus Covid-19. Bahkan, program tersebut dikuatkan melalui Peraturan Presiden no 14 tahun 2021.
“Aceh menjadi sorotan nasional karena cakupan vaksinasi Covid-19 yang rendah. Tenaga kesehatan ikut membantu pemerintah pada program ini, baik dalam proses screening, vaksinator, dan pengawasan pasca-vaksin,” terangnya.
Panggilan kemanusiaan, tutur Safrizal, jadi pendorong dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk turun keluar dari tempat kerjanya demi menyukseskan program vaksinasi ini.
"Oleh karenanya keamanan dan keselamatan mereka harus menjadi prioritas," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, ratusan masyarakat, pada Selasa (28/9), memprotes kehadiran gerai vaksinasi di PPI Ujong Serangga, Susoh. Sekitar 300 orang yang terdiri dari nelayan dan warga berang. Mereka protes karena diduga adanya unsur pemaksaan vaksin oleh tim vaksinator kabupaten setempat.
Baca juga:
Curhat Pilu Nakes Korban Amukan Warga di Aceh, Takut hingga Memohon Tak Dilempar Batu
Polisi Panggil Warga Terkait Perusakan Fasilitas Vaksinasi di Aceh
Tak Mau Divaksin, Ratusan Warga Ini Usir Petugas hingga Rusak Meja Kursi
Warga Aceh Barat Daya Rusak Fasilitas Vaksinasi, Legislatif Salahkan Pemerintah
Nelayan di Aceh Rusak Fasilitas Vaksinasi Covid-19 Diduga Tak Terima Dipaksa Vaksin