Ikut Orang Tua Kerja, Bocah 7 Tahun di Kupang Tewas Jatuh ke Ipal Rumah Sakit
Kedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Seorang anak usia tujuh tahun bernama Affandra Muhammad Arsya Nasution tewas, setelah jatuh masuk ke dalam instalasi pengolahan air limbah (Ipal) Rumah Sakit (RS) S.K Lerik Kota Kupang, Selasa (6/8).
Diketahui, kedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang, sehingga membawa kedua anaknya ke tempat mereka bekerja.
Sebelum kejadian, korban bermain bersama adiknya dekat Ipal rumah sakit yang tidak jauh dari tempat ayahnya menginstal kabel listrik.
Ipal itu hanya dipalang menggunakan rantai plastik dan kondisi penutupnya telah berkarat dan keropos.
Korban Jatuh ke Ipal Sedalam 4 Meter
Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Aldinan Manurung mengatakan, awalnya dilaporkan penemuan jenazah seorang anak di dalam Ipal sedalam empat meter dengan ketinggian air tiga meter.
"Awalnya korban bersama adiknya bermain di sekitar rumah sakit, mereka berdua sudah sering bermain di sana karena kedua orang tuanya bekerja di sana," kata Aldinan.
Menurut Aldinan, kejadian itu diduga akibat kurangnya pengawasan dari orang tua sehingga korban jatuh ke dalam Ipal yang kondisi penutupnya sudah berkarat dan keropos.
"Diduga panik karena korban masih kecil sehingga nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia. Dan langsung dibawa Keluang untuk dimakamkan di Bolok, Kecamatan Kupang Barat," jelasnya.
Polisi Lakukan Penyidikan
Penyidik Polresta Kupang Kota akan lakukan penyelidikan lebih lanjut dengan memeriksa kedua orang tua korban, karena diduga kurang hati-hati mengawasi anak mereka bermain di sekitar rumah sakit.
"Kita akan lakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi seperti kedua orang tua dan juga pihak rumah sakit apakah kejadian ini ada unsur kesengajaan atau tidak," tambah Aldinan.
"Hasil sementara saat olah TKP diduga ada kelalaian dari orang tua saat mengawasi anaknya bermain di sekitar rumah sakit. Keterangan yang kita dapatkan bahwa korban dan adiknya sering bermain di sini, karena kedua orang tuanya bekerja di sini," tutupnya.