Imbas konflik keluarga, museum Keraton Surakarta terpaksa ditutup
Suryo menjelaskan, selain kondisi keraton yang tidak kondusif, penutupan juga dimaksudkan agar para pengunjung tidak bingung melihat suasana keraton. Ketidaknyamanan pengunjung juga menjadi pertimbangan lainnya.
Konflik berlarut-larut di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mulai berimbas. Museum pariwisata keraton warisan dinasti Mataram tersebut ditutup mulai Senin (3/4) lalu. Penutupan dikarenakan kondisi keraton yang tidak kondusif.
"Senin itu memang sempat kita buka. Tapi karena kondisinya seperti itu, makanya sementara kita tutup dulu," ujar KRMH Suryo Adi Wijoyo, Manajer Lapangan Museum Keraton Surakarta, Rabu (5/4).
Suryo menjelaskan, selain kondisi keraton yang tidak kondusif, penutupan juga dimaksudkan agar para pengunjung tidak bingung melihat suasana keraton. Ketidaknyamanan pengunjung juga menjadi pertimbangan lainnya.
"Sejak Senin kemarin museum memang kita tutup. Nanti dibuka lagi kalau suasana sudah kondusif, belum tahu kapan," imbuh Plt Raja Surakarta, KGPH Puger.
Pantauan di depan keraton memang hampir setiap hari wisatawan domestik maupun manca mengunjungi keraton. Menurut pengelola, dalam hari biasa pengunjung mencapai 150-200. Namun saat libur akhir pekan bisa dua kali lipat. Sedangkan puncak keramaian terjadi saat libur Idul Fitri dan akhir tahun, yang rata-rata mencapai 600 orang per hari.
"Saya tidak tahu di keraton ini ada apa kok ramai sekali. Banyak mobil polisi dan aparat, ada apa ini mas?" ucap Sonya, wisatawan asal Manado kepada sejumlah wartawan.
Museum Keraton Surakarta terletak di sisi timur keraton. Dalam museum pengunjung dapat menyaksikan benda-benda peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta dan beberapa fragmen candi yang ditemukan di Jawa Tengah. Antara lain alat masak abdi dalem, senjata-senjata kuno yang digunakan keluarga kerajaan dan peralatan kesenian.
Tak hanya itu, dalam museum wisatawan juga bisa menyaksikan kereta kencana, topi kebesaran Raja Surakarta masa lalu, Paku Buwana VI, Paku Buwana VII, serta Paku Buwana X.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Siapa artis yang memiliki keturunan dari Keraton Kasunanan Surakarta? Maia Estianty, seorang musisi ternama dan pengusaha sukses, mewarisi kekayaan sejarah keluarganya. Ia adalah cucu dari salah satu tokoh sejarah Indonesia yang terkemuka, HOS Cokroaminoto, dan memiliki keturunan dari Keraton Kasunanan Surakarta.
-
Apa fungsi lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum masuk ke ruas jalan tersebut, terdapat gerbang dengan bagian atas berupa plengkung besi. Di gerbang tersebut tertulis "Kori Patjikerran" yang lengkap dengan tulisan aksara Jawa di atasnya. Kini lorong supit urang menjadi rute favorit wisatawan yang akan berkunjung ke Keraton Surakarta. Tak jarang mereka menyusuri lorong tersebut dengan berjalan kaki.
-
Kapan pasukan Panyutra di Kraton Surakarta dibubarkan? Keputusan untuk membubarkan pasukan itu diterbitkan dalam “Poetoesan Rembag Parepatan Badan Karaton Soerakarta Ingkang Kaping XXIII Ing Dinten Kemis Kaping 25 November 1954.
-
Dimana letak lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum memasuki area Keraton Surakarta, pengunjung akan melintasi sebuah lorong yang kanan kirinya diapit tembok tinggi.
-
Siapa saja yang mendapat gelar kehormatan dari Keraton Surakarta? Sebelum Paula, ada beberapa artis Tanah Air yang juga turut mendapat gelar spesial dari Keraton Surakarta. Gelar ini hanya diberikan kepada tokoh-tokoh yang dinilai mampu melestarikan budaya dan mampu menjaga keberagaman.
Baca juga:
PB XIII ancam buka paksa pintu Keraton Surakarta
Jokowi minta peringatan naik tahta PB XIII dilaksanakan 22 April
Utusan Presiden Jokowi ke Solo bantu selesaikan konflik keraton
Digugat Rp 2,1 M, Raja Surakarta ancam usir putri dari keraton