Indonesia Dapat Tambahan 8.000 Kuota Jemaah Haji, Menag Segera Bahas dengan DPR
Kabar gembira untuk para calon jemaah haji yang sedang dalam masa tunggu. Indonesia mendapat tambahan kuota dari pemerintah Arab Saudi sebanyak 8.000 jemaah dari kuota sebelumnya sebanyak 221.000 pada tahun 2023.
Kabar gembira untuk para calon jemaah haji yang sedang dalam masa tunggu. Indonesia mendapat tambahan kuota dari pemerintah Arab Saudi sebanyak 8.000 jemaah dari kuota sebelumnya sebanyak 221.000 pada tahun 2023. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas segera membahas hal ini dengan berbagai pihak terkait.
"Tambahan kuota mulai hari ini terkonfirmasi sudah masuk dalam e-Hajj, jumlahnya 8.000 jemaah. Kita sedang menunggu surat resmi dari Arab Saudi. Kita juga akan segera membahasnya dengan DPR," jelas Gus Men, sapaan akrab Menag, di Jakarta, Minggu (7/5).
-
Apa komposisi kuota haji 2024? Besaran kuota tambahan telah ditetapkan pemerintah Kerajaan Arab Saudi sejumlah 20 ribu jemaah, dengan distribusi alokasi kuota sebesar 10 ribu untuk jemaah haji reguler atau 50 persen dan 10 ribu untuk jemaah haji khusus 50 persen, " kata pria yang disapa Gus Yaqut dalam rapat.
-
Kapan kuota haji 2024 ditetapkan? Hal ini disampaikan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VIII DPR RI, pada Rabu (13/3).
-
Kenapa komposisi kuota haji 2024 diubah? Menurutnya, komposisi itu dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan jemaah haji. Selain itu, untuk kapasitas asrama yang menampung juga belum memadai jika diberatkan ke jemaah haji reguler.
-
Siapa yang mengumumkan kuota haji 2024? Hal ini disampaikan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VIII DPR RI, pada Rabu (13/3).
-
Apa yang menjadi kewajiban baru dalam layanan katering haji tahun 2023? Untuk pertama kalinya, produk dan bahan makanan Indonesia diwajibkan dipakai oleh penyedia katering di Arab Saudi.
-
Mengapa jumlah jemaah haji yang meninggal tahun 2023 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya? Jumlah jemaah haji yang meninggal pada tahun 2023 ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo menyebutkan jumlah jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meninggal dunia dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 cukup tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Yaqut menambahkan, Kemenag akan berkomunikasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, untuk merespons tambahan kuota ini.
Seperti diketahui, tahun 2023, Indonesia mendapat jatah 221.000 kuota jemaah haji. Jumlah ini terdiri atas 203.320 kuota jemaah haji reguler dan 17.680 kuota jemaah haji khusus.
Para jemaah yang berhak berangkat tahun ini sebagian besar sudah melakukan proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sejak 11 April. Hingga ditutup pada 5 Mei 2023, masih ada 14.356 jemaah yang belum melakukan pelunasan atau konfirmasi pelunasan Bipih 1444 H sehingga prosesnya diperpanjang hingga 12 Mei 2023.
Menurut Menag, ada sejumlah tahapan yang harus dilakukan dalam proses pemberangkatan jemaah haji, sejak adanya ketetapan kuota. Pertama, Kementerian Agama harus menggelar rapat kerja dengan Komisi VIII DPR untuk membahas pemanfaatan kuota tambahan dan pembiayaannya.
"Hasil kesepakatan dengan DPR itu kemudian dijadikan sebagai dasar untuk penerbitan Keputusan Presiden tentang kuota tambahan. Setelah itu, harus diterbitkan Keputusan Menteri Agama tentang Pedoman Pelunasan Haji bagi Kuota Tambahan," ujar Yaqut.
Bersamaan itu, Kemenag juga segera melakukan verifikasi data jemaah yang berhak berangkat untuk kemudian diumumkan sebagai jemaah yang berhak melakukan pelunasan. Tahap selanjutnya adalah masa pelunasan untuk jemaah yang masuk dalam kuota tambahan.
"Beriringan dengan pelunasan, Kemenag akan melakukan pengurusan dokumen jemaah, mulai dari paspor, penyesuaian kontrak layanan dengan penyedia layanan di Saudi, agar visa jemaah kuota tambahan juga bisa diterbitkan," terangnya.
Selain itu, Kemenag juga menyiapkan penyesuaian kontrak dengan pihak maskapai penerbangan untuk tambahan jemaah, dan termasuk di dalamnya pengaturan pembagian kloter dan jadwal penerbangan.
Sementara Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief mengungkapkan, waktu yang tersedia memang cukup terbatas, karena jemaah haji kloter pertama sudah mulai terbang ke Arab Saudi pada 24 Mei 2023. Meski begitu, Kemenag akan berupaya maksimal agar kuota tambahan tersebut bisa terserap sehingga semakin banyak jemaah Indonesia yang bisa berangkat haji tahun ini.
Hilman menjelaskan, kuota tambahan ini bukan pertama kali diberikan oleh pemerintah Arab Saudi. Pada tahun 2022, Indonesia juga mendapat tambahan kuota sebesar 10.000 jemaah namun saat itu namun tidak memungkinkan untuk ditindaklanjuti.
Saat itu, kepastian adanya tambahan kuota baru diinformasikan pada 21 Juni 2022. Sementara batas akhir proses pemvisaan jemaah haji regular saat itu adalah 29 Juni 2022 dan penerbangan terakhir (closing date) keberangkatan jemaah dari Tanah Air, 3 Juli 2022.
Hilman juga menyebutkan, Pada 2019, Indonesia mendapat 10.000 kuota tambahan jemaah haji.
"Meski tidak banyak, tahun ini masih ada waktu untuk persiapan. Kami akan coba maksimal agar kuota terserap optimal," pungkas Hilman Latief.