Indonesia Terima Bantuan 684.400 Dosis Vaksin AstraZeneca dari Selandia Baru
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan bantuan vaksin ini merupakan pertama kali dari Selandia Baru.
Indonesia menerima bantuan 684.400 dosis vaksin AstraZeneca dari Selandia Baru. Vaksin ini diperoleh melalui jalur multilateral Covax Facility.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan bantuan vaksin ini merupakan pertama kali dari Selandia Baru.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Siapa yang membutuhkan vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
"Kerja sama Selandia Baru dengan Indonesia ini merupakan bagian dari komitmen Selandia Baru untuk mendukung program vaksinasi di kawasan Asia Pasifik," katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (25/10).
Sebelumnya, Selandia Baru sudah melakukan kerja sama dengan Indonesia untuk alat kesehatan. Selandia Baru mengirimkan ventilator dan rapid test saat Indonesia menghadapi gelombang kedua Covid-19.
"Untuk kolaborasi dan kerja sama yang diberikan selama pandemi ini, atas nama pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia, saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pemerintah dan rakyat Selandia Baru," ucap Retno.
Dia menambahkan, dalam sepekan terakhir tepatnya periode 17 sampai 23 Oktober 2021, kasus Covid-19 global naik sebesar 17 persen. Di saat bersamaan, kasus kematian akibat Covid-19 naik sebesar 0,9 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
Retno menyebut, mayoritas kawasan mengalami penurunan kasus Covid-19. Hanya kawasan Eropa yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 sebesar 23 persen dan Amerika Selatan 13 persen.
"Di kawasan kita Alhamdulillah mengalami penurunan kasus sebesar -15,5 persen dibanding minggu lalu. Sembilan negara ASEAN mengalami penurunan kasus termasuk Indonesia. Hanya Singapura mengalami kenaikan kasus sekitar 15 persen dibanding minggu lalu," jelasnya.
Indonesia, lanjutnya, patut bersyukur karena kasus Covid-19 terus menurun. Dalam sepekan terakhir, kasus Covid-19 di Tanah Air menurun sebesar -23 persen. Sementara dalam beberapa hari terakhir, positivity rate nasional konsisten berada di bawah 1 persen.
Saat kasus Covid-19 menurun, vaksinasi di Indonesia meningkat. Saat ini, Indonesia sudah menyuntikkan lebih dari 182 juta dosis vaksin Covid-19.
Namun, Retno mengingatkan Indonesia tidak boleh lengah. Dia mengambil contoh Eropa yang memiliki tingkat vaksinasi sudah menyentuh angka 111,55 persen tetapi masih mengalami lonjakan kasus Covid-19.
"Kita tidak boleh lengah apalagi lalai, kewaspadaan harus tetap tinggi, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Pemerintah akan terus memantau dari dekat, perkembangan Covid-19 yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk kemungkinan munculnya varian-varian baru," tandasnya.
Baca juga:
Cakupan Vaksinasi Dosis ke-2 RI Masih Tertinggal Dibanding Eropa-Singapura-Malaysia
RI Datangkan Obat Molnupiravir Akhir 2021
Menteri PPPA Tinjau Sentra Vaksinasi Gajah Tunggal di Karangasem Bali
Lebih dari 1 Miliar Warga China Sudah Divaksin Covid-19
Siswa dengan Orang Tua Belum Divaksinasi Dilarang Ikuti PTM di Tangerang
Jokowi: Vaksinasi Massal dan Protokol Kesehatan Upaya Maksimal Akhiri Pandemi
Vaksinasi Turunkan 61 Persen Risiko Terpapar Covid-19 Keluarga di Rumah