Ingin Jabar swasembada daging, Dedi Mulyadi ajak masyarakat untuk beternak
Ingin Jabar swasembada daging, Dedi Mulyadi ajak masyarakat untuk beternak. Kebiasaan itu bahkan membuatnya memiliki banyak ternak. Salah satunya domba. Kaki Gunung Burangrang, Purwakarta, menjadi lokasi favoritnya mencari rumput untuk para ternaknya.
Kegiatan ngarit atau menyabit rumput untuk pakan ternak menjadi kebiasaan calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi, sejak masih kecil. Bahkan di waktu luang saat menjabat posisi bupati Purwakarta, kegiatan tersebut masih sempat dilakukan.
Kebiasaan itu bahkan membuatnya memiliki banyak ternak. Salah satunya domba. Kaki Gunung Burangrang, Purwakarta, menjadi lokasi favoritnya mencari rumput untuk para ternaknya.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
Sebagai peternak dan petani, Dedi Mulyadi mengembangkan pengamalan konsep marhaenisme. Dia mengikhtiarkan betul upaya mengubah tukang menjadi tuan. Itu sudah dilakukannya saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Di mana dia kerap memberikan hewan ternak untuk warga.
Selain itu, anak usia sekolah pun tidak luput dari perhatian sosok pencetus konsep pendidikan berkarakter di Purwakarta itu. "Kalau banyak ternak, tidak akan ada rumput panjang yang tidak terurus. Ini merupakan tonggak gerakan kita untuk menciptakan swasembada daging di Jawa Barat. Warga Jabar harus memiliki ternak sendiri, bukan milik orang lain," kata Dedi, Rabu (20/6).
Bukan hanya sekedar beternak. Menurut Dedi, kebiasaan itu juga dilakukan Nabi Muhammad SAW ketika masih kecil. Bahkan dalam beternak banyak kaidah mengenai kepemimpinan diajarkan.
"Beternak itu sunnah yang mulia. Di dalamnya ada pelajaran tentang kepemimpinan, Rasulullah Muhammad SAW pun demikian," ungkapnya.
Hingga suatu waktu, Dedi bercerita, pernah bertemu dengan Mak Anah (56). Pertemuan itu menguak memori masa kecilnya. Mak Anah merupakan tukang sabit rumput di Desa Langen Sari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung.
Mak Anah merupakan warga lahir, tumbuh dewasa, dan kini hidup menua di tanah kelahirannya sendiri. Ironisnya, kebutuhan hidup dia dan keluarganya tidak diperoleh secara mandiri. Dia harus bergantung pada upah diberikan para tuan tanah perkebunan dan majikan pemilik domba.
Kondisi yang melanda kebanyakan warga Jawa Barat di pedesaan tersebut mengundang keprihatinan Dedi Mulyadi. Menurut dia, seharusnya warga Tanah Padjadjaran menjadi tuan di negerinya sendiri. Melalui kepemilikan atas tanah, masyarakat bisa menciptakan kesejahteraan tanpa bergantung orang lain.
"Sudah saatnya rakyat kita menjadi tuan di tanahnya sendiri, menjadi juragan ternak di daerahnya sendiri. Hanya dengan itu, kemakmuran berupa terpenuhinya pangan, sandang dan papan bisa terwujud," ungkapnya.
(mdk/ang)