Ini alasan DPR bentuk lembaga pengawas BIN saat pencalonan Sutiyoso
Ketua Komisi I DPR sebut lembaga pengawas intelijen sebetulnya sudah direncanakan sejak lama.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana membuat badan pengawas untuk memantau kinerja Badan Intelijen. Rencana ini baru ramai dibicarakan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Sutiyoso sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq membantah jika badan pengawas intelijen dibentuk baru-baru ini setelah pencalonan Sutiyoso. Menurut dia, salah satu yang menjadi dasar dibentuknya lembaga pengawas ini karena UU intelijen baru diselesaikan pada 2011 lalu.
"Lalu pada saat itu terjadi pergantian kepala BIN. Sehingga sejak ada pergantian kepala BIN, DPR dan BIN sendiri kosentrasi untuk sosialisasi undang-undang intelejen," kata Mahfudz di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/6).
Di sisi lain, lanjut dia, kala itu BIN sendiri disibukkan dengan upaya penataan internal kelembagaan sesuai undang-undang. Kemudian pada pertengahan 2012, barulah Komisi I DPR berkoordinasi dengan BIN, menyusun aturan teknis mengenai tim pengawas ini.
"Aturan itu baru selesai tahun 2014. Menjelang akhir tahun 2014. Karena pada saat itu menjelang pemilu, maka pembentukan tim pengawas itu kita pending," tuturnya.
Namun tahun ini baru ada kesempatan bagi Komisi I DPR dan BIN untuk membahas Badan Pengawas BIN secara rijit. "Sehingga sekarang ada kesempatan yang baik seiring dengan pemilihan calon kepala BIN yang baru, maka tim pengawas intelijen juga akan kita bentuk," ungkapnya.
Mahfudz juga menyampaikan bahwa akan diatur secara lebih teknis bagaimana tim badan Pengawas BIN itu bekerja. Pasca pengesahan di paripurna, barulah tim tersebut bisa bekerja.
Sedangkan sifat keanggotaannya semi permanen. Sebab untuk merotasi keanggotaan harus lewat paripurna pula. setiap anggotanya ini akan diambil sumpahnya agar tidak membocorkan rahasia negara.
Seperti diketahui, lembaga pengawas intelijen ini tidak sepenuhnya mendapat dukungan dari fraksi di DPR. Salah satu Fraksi yang menolak dibentuknya badan pengawas intelijen yakni NasDem.
Baca juga:
Komisi I DPR sebut Sutiyoso tak miliki hambatan jadi kepala BIN
'Meski mantan Pangdam Jaya, belum tentu Sutiyoso terlibat Kudatuli'
Ruhut dukung penuh Sutiyoso jadi kepala BIN
Usia dan ketum parpol, yang dikhawatirkan jika Sutiyoso jadi KaBIN
'Calon Kepala BIN harus bersih dari pelanggaran HAM'
'Sutiyoso jadi kepala BIN ironi politik keamanan Jokowi'
-
Siapa sosok di balik berdirinya Badan Intelijen Negara (BIN)? Zulkifli Lubis ialah sosok di balik terbentuknya Badan Intelijen Negara (BIN). Zulkifli Lubis memiliki peran penting dan menjadi dalang dibalik berdirinya Badan Intelijen Negara (BIN) di Indonesia.
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI saat Jenderal Surono berjuang bersama Barisan Keamanan Raktay (BKR)? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Kapan Try Sutrisno menjadi ajudan Presiden Soeharto? Berkat rekam jejaknya di bidang militer, pada tahun 1974 Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto.
-
Kapan Sutiyoso mengundurkan diri dari jabatan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol? Surat pengunduran diri Sutiyoso disampaikan pada 13 Oktober lalu.