Ini alasan Luhut pemerintah harus lanjutkan reklamasi Teluk Jakarta
Luhut mengungkapkan tiga alasan pemerintah mau tidak mau meneruskan mega proyek itu.
Pemerintah akhirnya memutuskan melanjutkan reklamasi pulau G Teluk Jakarta. Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan tiga alasan pemerintah mau tidak mau meneruskan mega proyek itu.
Pertama, proyek reklamasi dianggap sebagai kepentingan nasional dan kepentingan DKI Jakarta.
"Kepentingan nasional dan kepentingan DKI. Karena kalau tidak dilanjutkan yang sudah dibuat dari zamannya Pak Harto itu. Jakarta tiap tahun 7,5 cm turun. Itu giant sea wallnya," kata Luhut di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9).
Kedua, katanya, proyek reklamasi dinilai bisa menambah ketersediaan sumber air. Dibuatnya tanggul atau bendungan di sekitaran pulau reklamasi dipercaya bisa menambah sumber air.
"Kedua, sumber air kita kurang. Kalau bendungan jadi, dari hasil penelitian 2 meter di bawah air asin sisanya di atas air yang bisa diproses jadi air minum. 45 meter kubik per detik akan bisa dipompa dasarnya. Kira-kira setara 40 persen kebutuhan air kita," terangnya.
Terakhir, menurut Luhut, proyek reklamasi bisa mencegah terjadinya banjir rob ke kawasan Jakarta.
"Ketiga hindari rob. Kalau orang tidak paham ada pikir masalah lain. Ini masalah teknis profesional. Tidak ada alasan untuk meneruskan," tegasnya.
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memastikan bahwa reklamasi yang ditentang banyak pihak itu lanjut terus. Menurutnya, pemerintah tidak memiliki alasan untuk menghentikan proyek reklamasi pulau tersebut.
"Tidak ada alasan untuk menghentikan. Setelah kita periksa aspeknya, legalnya, lingkungan hidup, teknis semua, tidak ada alasan untuk menghentikan itu," ungkap Luhut di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (9/9) lalu.
Luhut menuturkan, keputusan Kementerian Kemaritiman melanjutkan reklamasi pulau G telah mempertimbangkan berbagai hal, baik dari aspek lingkungan hingga maupun hukum.
"Semua yang kita lihat yang punya dampak ditakutkan dari aspek hukum, aspek legal, lingkungan, PLN, tidak ada masalah," ujarnya.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Siapa yang terlibat dalam mempromosikan Sail Teluk Cenderawasih di Jakarta? Warga suku Papua sedang melakukan aksi menabuh gendang saat mengkampanyekan Sail Teluk Cenderawasih di Kawasan Thamrin, Jakarta, Minggu (8/10/2023).
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kenapa Nagita muncul di poster kampanye tersebut? Sebagai seorang yang masih ada darah Sulawesi Utara (yaitu) Manado, tentu bangga bisa mewakili daerah untuk membangun," tulisnya. "Namun untuk postingan yang mengatasnamakan saya sebagai Calon Wakil Gubernur, saya menyatakan belum pernah mencalonkan diri atau ajakan untuk mencalonkan," sambungnya.
-
Siapa yang memulai usaha peternakan di Jakarta Selatan? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.Dilansir dari akun youtube Naik Kelas, pria Betawi ini memilih usaha penggemukan atau peternakan sapi di Jalan Palem 2, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
-
Kapan kata-kata promosi jualan paling efektif? "Perut keroncongan di tanggal tua? Segera datang ke outlet kami!"
Baca juga:
Ini penjelasan PLN soal potensi masalah akibat kehadiran Pulau G
Luhut soal lanjutkan reklamasi: Masa saya bego
Di tangan Luhut, reklamasi pulau G berlanjut
Reklamasi dilanjutkan, Susi & Ahok harus tanggung jawab kalau banjir
Reklamasi dilanjutkan, Luhut jamin nelayan dapat ribuan kapal dan ru