Ini alasan PT BPS timbun 500 daging usai digerebek Bareskrim
Perusahaan tersebut enggan menjual daging lantaran takut merugi.
Kepolisian masih menyelidiki dugaan penimbunan daging sapi yang dilakukan PT Brahman Perkasa Sentosa (BPS) di Jalan Kampung Kelor Nomor 33 Kecamatan Sepatan, Tangerang. Dugaan penimbunan itu menyusul penggerebekan yang dilakukan penyidik Subdirektorat Industri Perdagangan (Indag) Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, pada Rabu (12/8).
Menurut Kabareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso, dari penggerebekan yang langsung dipimpin oleh dirinya itu ditemukan alasan dari pihak perusahaan yang enggan melakukan pemotongan dan penjualan sapi tersebut. Perusahaan tersebut enggan menjual daging lantaran takut merugi.
"Alasan tak laku jual atau tak ada pembelinya ini yang masih kita dalami," kata Budi di Mabes Polri, Jaksel, Kamis (13/8).
Budi mengatakan, dari penggerebekan itu juga ditemukan sampel sapi dari dua lokasi berjumlah 21.994 ekor. Dari TKP pertama, ditemukan 500 ekor sapi yang layak dipotong namun hingga saat ini pihak perusahaan belum juga melakukan pemotongan atau penjualan. Sementara pada TKP kedua, polisi menemukan 3.500 ekor sapi layak potong.
"Dari dua lokasi ditemukan sapi yang siap potong empat ribu," ujar mantan Kapolda Gorontalo ini.
Budi mengatakan, sebenarnya kelangkaan daging sapi di pasar tidak terjadi jika perusahaan yang bersangkutan melakukan pemotongan dan menjual. Namun kenyataannya, lanjut Waseso, beberapa perusahaan sengaja melakukan penimbunan sapi.
"Padahal stok sapinya lengkap, sapinya ada dan siap untuk dipotong. Ini yang sedang kita dalami," tandasnya.
Sebelumnya, Penyidik dari Subdirektorat Industri Perdagangan (Indag) Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menggerebek tempat penggemukan feedloter sapi di Kec. Sepatan Tangerang milik PT Brahman Perkasa Sentosa (BPS) di Jalan Kampung Kelor no 33 kec Sepatan Tangerang. Tim bergerak ke wilayah tangerang pada hari ini, Rabu (12/8) sekitar pukul 15.00 WIB.
Kasubdit Indag Dittipideksus Kombes Helmy Santika mengatakan, di tempat kejadian perkara ditemukan 3.164 ekor sapi. Dari 3.164 itu, terdapat 500 ekor sapi yang sudah memenuhi persyaratan untuk dijual atau dipotong.
"Namun tidak dilakukan (jual atau potong), melainkan tetap berada di peternakan PT BPS," kata Helmy melalui pesan singkat, Rabu (12/8).
Baca juga:
Pedagang pusing pembeli tawar harga daging sapi Rp 90 ribu
Kapolri sebut ada 41 feedloter terkait penggerebekan tempat sapi
Bareskrim gerebek tempat sapi di Tangerang terkait kelangkaan daging
Polri gerebek tempat penggemukan sapi di Sepatan Tangerang
Harga daging masih di atas Rp 100.000, pedagang tak mau disalahkan
Ahok geram operasi pasar daging sapi ditolak pedagang
Sepakat dengan Mendag, DPR sebut harga daging sapi naik ulah mafia
-
Kapan tongseng daging sapi biasanya disantap? Hidangan ini sering disantap dengan nasi putih hangat dan kerupuk sebagai pelengkap.
-
Kapan bakso sapi dianggap matang? Didihkan kembali hingga bakso mengambang dan matang.
-
Kapan bistik daging sapi Jawa disajikan? Sajikan bistik daging dengan pelengkap seperti kentang goreng, selada, buncis dan wortel rebus. Nikmati selagi hangat.
-
Apa yang menjadi ciri khas bumbu krengsengan daging sapi? Seperti disebutkan di atas, bumbu krengsengan daging yang menjadi ciri khas pada hidangan ini adalah penggunaan petis udang.
-
Apa perbedaan utama antara lemak daging sapi dan daging kambing? Serat pada daging sapi halus dan memperlihatkan garis-garis lemak yang mencolok. Lemaknya cenderung berwarna putih kekuningan. Sebaliknya, lemak pada daging kambing lebih berstruktur halus dengan warna putih.
-
Di bagian mana daging sampil berada pada tubuh sapi? Daging ini terletak di bagian paha atas, bahu, dan punuk sapi.