Ini awan tebal yang dihindari AirAsia sebelum hilang kontak
BMKG menegaskan bahwa awan tersebut memang berbahaya untuk dilintasi pesawat.
Kejadian hilang kontak pesawat AirAsia QZ 8501 diduga dimulai ketika pilot menghindari awan. Kementerian Perhubungan juga mengakui bahwa saat kejadian cuaca memang tidak baik.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membenarkan bahwa terdapat gumpalan awal tebal pada jalur penerbangan yang dilintasi pesawat AirAsia tersebut. Kepala BMKG Andi Eka Satya menyebut, gumpalan awan tersebut bernama 'Cumulonimbus'.
Dia menuturkan, bentuk awan tersebut memang tebal dan di dalamnya terdapat petir dan angin. Maka itu, tak heran bahwa jenis awan itu selalu dihindari pesawat.
"Awan itu biasanya dihindari oleh pilot. Bentuknya tebal sekali, dan ada ulakan-ulakan. Kalau lewat di dalamnya bikin pesawat goyang," kata Andi kepada merdeka.com, Minggu (28/12).
Andi menambahkan, lokasi awan Cumulonimbus saat kejadian hilang kontak pesawat AirAsia QZ 8501 itu berada di antara Belitung dan Kalimantan. Dari lokasi itu yang kita punya, memang sedang ada kumpulan awan yang tebal. Itu terjadi di sekitar Belitung sampai Kalimantan," ujarnya.
Seperti diketahui, Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 dikabarkan hilang kontak. Pesawat jenis Airbus 320 tersebut terbang dari Surabaya menuju Singapura. Berikut kronologi kejadian hilangnya kontak pesawat AirAsia nomor QZ8501:
Pukul 05.36 WIB: Pesawat terbang di atas 32 ribu kaki, pesawat mengikuti jalur penerbangan M635.
Pukul 6.12 WIB: ATC sebut radar pesawat AirAsia nomor QZ8501 bermasalah saat kontak pesawat menyatakan menghindari awan dan minta naik ke ketinggian 38 ribu kaki.
Pukul 06.17 WIB: Pesawat hanya tampak sinyal di antara Tanjung Pandan dan Pontianak.
Pukul 06.18 WIB: Pesawat hilang dari radar hanya terlihat flight plan saja.
Pukul 07.28: ATC memastikan pesawat AirAsia nomor QZ8501 hilang kontak.
Baca juga:
10 Penumpang AirAsia batal terbang karena telat berangkat
Daftar lengkap nama penumpang AirAsia yang hilang kontak
Ini lokasi terakhir pesawat AirAsia sebelum hilang kontak
Wajah pilu kerabat penumpang AirAsia QZ 8501 di Bandara Juanda
Kemenhub: Beberapa pesawat dan kapal dikerahkan cari AirAsia
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.