Ini calon pimpinan Polri masa depan yang dapat simpati rakyat
Saat ini citra polisi di mata masyarakat kian hari memang kian menurun.
Mereka adalah potret perwira menengah dan jenderal bintang satu yang kariernya masih terus menanjak. Tak hanya prestasi, sepak terjang para polisi ini juga mengundang simpati dari rakyat.
Munculnya polisi-polisi ini setidaknya mampu memberikan energi positif terhadap institusi Polri. Bukan rahasia lagi jika citra polisi memang buruk di masyarakat.
Dalam beberapa kasus misalnya, ada polisi terlibat penggunaan narkoba, korupsi hingga rekayasa kasus. Belum lagi konflik dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin menurunkan kepercayaan publik.
Dengan adanya polisi yang berani melawan mafia, memperhatikan rakyat kecil, secara perlahan akan bisa membangkitkan kepercayaan. Nantinya rakyat pun tak lagi memandang sinis, justru optimis penegak hukum berbaju cokelat ini bisa bertindak adil.
Berikut para calon pimpinan Polri di masa depan:
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
Kapolda NTB perhatikan tukang sapu
Kapolda NTB Brigjen Pol Drs Umar Septono mendapat pujian dari banyak netizen. Hal ini setelah foto dirinya bersama seorang tukang sapu beredar di Facebook.
Hal ini bermula ketika seorang tukang sapu yang telah mengabdi lama membersihkan markas komando dihadirkan secara khusus oleh Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono saat apel Senin pagi kemarin (29/6) di lapangan Gajah Mada Polda NTB.
Hal ini tentu ini merupakan pemandangan tak wajar karena biasanya saat apel hanya para pejabat utama dan perwira menengah ke atas. Namun kali ini ada tukang sapu berdiri dengan sapunya persis di samping Kapolda NTB saat memberi arahan.
"Di mata dunia tukang sapu mungkin adalah strata terendah, tapi di mata Tuhan beliau ini lebih tinggi dari saya, bahkan mungkin dari kalian semua," ungkap Umar seperti dikutip dari laman Facebook Polda NTB yang dikutip merdeka.com, Selasa (30/6).
Dilanjutkan oleh Umar Septono bahwa hanya dengan gaji Rp 500 ribu per bulan, tukang sapu tersebut sejak pukul 4.30 WITA sudah ada di Mapolda. "Walau pun rekan-rekan sebar sampah, dia diam saja. Apa kita tidak malu seperti itu? bahkan kita telah menzolimi beliau," imbuh Kapolda.
Kapolda Kalbar sikat mafia kelas kakap
Semenjak menjadi Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Arief Sulistyanto membuat sejumlah gebrakan. Yang paling mencolok adalah saat mantan Dirtipideksus Bareskrim ini menangkap Budiono Tan, pengusaha sawit yang menjadi buronan sejak tahun 2010.
Budiono Tan dikenal sebagai buronan licin. Budiono yang dulu adalah anggota MPR pernah menggelapkan sekitar 1.535 sertifikat petani sawit di Kabupaten Ketapang.
Selepas Budiono tertangkap, sejumlah praktik ilegal lainnya terungkap. Penjahat yang bersarang di Kalbar pun dibuat gerah. Para penjahat rela patungan sampai Rp 10 miliar agar Arief lengser dari kursinya.
Namun aral melintang seperti ini bagi Arief adalah hal biasa. Dia pun tetap kokoh berdiri dalam menegakkan hukum di wilayahnya.
"Saya lebih senang dimusuhi oleh penjahat, daripada disenangi penjahat. Sehingga tiga bulan saya bertugas di Kalbar banyak yang akan melengserkan saya, karena aktivitas ilegal mereka terganggu," kata Brigjen Arief saat menjadi pemateri pada seminar anti korupsi Fakultas Hukum Untan Pontianak dengan tema 'Generasi Muda Lawan KKN' di Pontianak, Senin (23/2).
Kapolres Jember hentikan rombongan FPI
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan, Polri melarang organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk melakukan sweeping selama bulan Ramadan. Polri, lanjut dia, akan menindak ormas yang melanggar larangan tersebut.
Salah satu tindakan tegas terhadap anggota ormas yang kedapatan hendak melakukan sweeping, dicontohkan oleh Kapolres Jember M. Sabilul Alif. Di hadapan puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI), dirinya turun langsung menghentikan rombongan FPI.
"Periksa dan bawa semua kendaraan ke Polres," kata Sabilul Alif kepada anak buahnya.
Tindakan tegas Sabilul terlihat dalam video berjudul 'Kapolres Jember AKBP M.SABILUL ALIF Bersikap Tegas terhadap FPI' yang diunggah di YouTube. Dalam video tersebut, yang dikutip merdeka.com (30/6), terlihat Sabilul bersitegang dengan anggota FPI.
"Saya akan jamin keamanan. Saya pastikan tidak ada siapa pun melakukan hal di luar kewenangan," ujarnya.
Sementara itu, menyikapi larangan sweeping yang dikeluarkan Polri, Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Salim Alatas mengatakan, jika FPI mengambil tindakan bukan berarti tanpa ada langkah sebelumnya. Biasanya, kata Salim, FPI sudah melaporkan hal tersebut, namun tak direspons.
"Jika Polri dan Pemda mandul, maka FPI akan tetap monitor dan sweeping," katanya kepada merdeka.com, Sabtu (6/7).