Ini Cara Hindari Serangan Harimau Sumatera Menurut Kapolsek Pagar Alam
Dalam waktu dekat, pihaknya bekerjasama sama dengan BKSDA dan NGO untuk memetakan jalur jelajah harimau. Dengan demikian agar dipetakan daerah rawan yang perlu diwaspadai.
Teror harimau Sumatera di Pagar Alam dan Lahat, Sumatera Selatan, terus terjadi. Percaya tak percaya, memakai topi terbalik adalah cara mudah menghindari serangan raja hutan itu.
Tips ini berasal dari Kapolsek Dempo Selatan Pagar Alam Iptu Zaldi Jaya. Menurut dia, sifat harimau menyerang dari belakang. Hal itu karena harimau juga tidak mau melihat wajah manusia, kecuali dalam posisi terdesak.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa yang mengancam kelestarian Harimau Sumatera di habitat aslinya? Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan, " kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
-
Kapan orang Sulawesi Utara biasanya menyantap Binyolos? Biasanya, masyarakat Sulawesi Utara umumnya menyajikan Binyolos pada pagi hari atau sebagai menu sarapan.
-
Kenapa manusia melewati batas Bumi? Fenomena ini menandakan bahwa jejak ekologis manusia semakin besar, dan biokapasitas planet bumi tidak dapat mengimbanginya.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Bagaimana Sumur Barhut terbentuk? Dilansir Muscat Daily, disebutkan jika sumur neraka ini dibentuk oleh pelarutan batuan gamping. Seperti yang ditemukan wilayah Dhofar, Oman, dan di wilayah Mahra dan Hadramaut, Yaman. Lapisan batuan di gua ini terkikis oleh air tanah yang mengandung garam dan asam. Hal ini kemudian membentuk cekungan dan gua yang dalam setelah beberapa juta tahun.
"Pakai topi terbalik saja karena logikanya harimau terlebih dahulu melihat posisi wajah kita lalu menyerang dari belakang," ungkap Zaldi, Jumat (6/12).
Terlepas dari cara itu, kewaspadaan adalah hal paling penting. Warga juga diimbau tidak berniat menantang saat masuk hutan atau ke kebun.
"Lebih hati-hati, jangan sendirian ke kebun, sebelum malam segera pulang, hindari dulu bermalam di kebun," ujarnya.
Kepala Dinas Kehutanan Sumsel Panji Cahyanto menyatakan, pihaknya telah melarang petani yang berkebun di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kikim Pasemah Lahat dan Dempo Pagar Alam beraktivitas seperti biasa. Hal ini disebabkan harimau masih berkeliaran di sekitar Gunung Dempo.
"Kami minta petani ikuti kebijakan kami demi keselamatan mereka sendiri. Jangan masuk dulu ke kawasan hutan dekat hutan lindung," kata dia.
Dia mengakui tak bisa berbuat banyak ketika petani masuk ke kawasan KPH. Petugas yang bertugas menjaga KPH masih minim, lima orang di KPH Pasemah dan dua orang di KPH Dempo.
"Pengawasan memang belum maksimal, kami hanya bisa mengimbau saja," terangnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya bekerjasama sama dengan BKSDA dan NGO untuk memetakan jalur jelajah harimau. Dengan demikian agar dipetakan daerah rawan yang perlu diwaspadai.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi korban jiwa," pungkasnya.
Baca juga:
Ekspansi Tambang dan Perkebunan, Penyebab Utama Serangan Harimau pada Manusia
Harimau Kembali Tewaskan Petani di Pagaralam, Korban Tinggal Kaki dan Tulang
13 Kamera Trap untuk Memantau Harimau Dicuri, Dijual Pelaku Rp500 Ribu
Teror Serangan Harimau di Gunung Dempo, 1 Warga Tewas dan 2 Terluka
Harimau Sumatera Melintasi Perkebunan Sawit di Kampar
Kabur Memanjat Pohon, Warga Pagaralam Selamat dari Terkaman Harimau