Ini cara polisi intai kegiatan penyelundup sabu 1 ton selama 2 bulan
Ini cara polisi intai kegiatan penyelundup sabu 1 ton selama 2 bulan. Sindikat tersebut terbilang cukup waspada saat melakukan survei.
Penyidik Polda Metro Jaya hingga kini terus mengembangkan kasus penyelundupan sabu satu ton beberapa waktu lalu. Kini, penyidik memburu pemesan sabu berjumlah fantastis tersebut di tanah air.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menjelaskan para pelaku sempat melakukan survei selama hampir dua bulan di tiga hotel di tanah air.
"Prinsip dari tindak pidana narkoba selalu mengikuti barang bukti dan uang. Kami harus menangkap barbuknya bersama tersangkanya. Selama 1,5 bulan ini mereka melakukan survei, ada 3 hotel. Salah satunya Mandalika ini, Green Garden, lalu di Patrajasa. Kemudian ada pelabuhan kosong di tepi laut, yang mereka lihat pelabuhan rakyat," ungkap Nico kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (14/7).
Sindikat tersebut terbilang cukup waspada saat melakukan survei. Terbukti, saat membuntuti pelaku, polisi sempat melihat sindikat internasional tersebut kerap berhenti di satu titik selama 3-4 jam hanya untuk memastikan tidak ada yang mengikuti mereka.
"Jadi mereka 1,5 bulan mereka turun di Jakarta, nginep di Jakarta, melakukan komunikasi dengan beberapa orang, kemudian melakukan survei. Bahkan pada saat survei, anggota kami sangat hati-hati. Mereka bisa berhenti di satu titik 3-4 jam untuk melihat apakah diikuti atau tidak," jelasnya.
Sementara itu, untuk penyokong dana hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.
"Pendana masih didalami, kami kerjasama dengan kepolisian Taiwan. Ini masih berlangsung. Jadi barbuk udah ada, kurir sudah ketangkap, yang membantu di sini udah kami interogasi. Bagaimana dana itu masuk, kami akan bekerjasama dengan Kepolisian Taiwan dan Cina," terangnya.
Kini, penyidik masih mengambil keterangan dari sejumlah saksi yang berasal dari WNI, mereka adalah pemilik dan karyawan salah satu restoran seafood yang berada di Serang, Provinsi Banten.
"Masih kami amankan, masih kami dalami bagaimana hubungan yang bersangkutan dengan 4 tersangka ini, pemilik restoran 88. Keterangan awal yang bersangkutan (tersangka) mereka hanya datang. Tapi kami dalami," tandasnya.
Baca juga:
Polisi gagalkan penyelundupan satu ton sabu di Anyer
Penggagalan penyelundupan satu ton sabu selamatkan lima juta jiwa
Kapolda Metro sebut sabu satu ton senilai Rp 1,5 triliun dari China
Kapolri: Kalau bandar narkoba melawan selesaikan saja
Hotel lokasi penggerebekan sabu satu ton dikenal angker
Banjir narkoba di NKRI
-
Siapa yang ditangkap terkait perkara narkoba 70 kg? Bareskrim Polri menangkap calon anggota legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang berinisial S, terkait perkara tindak pidana narkoba.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Siapa yang ditangkap karena dugaan penggunaan narkoba? "Benar (Virgoun ditangkap karena dugaan penggunaan narkoba)," kata Syahduddi kepada wartawan, Kamis (20/6).
-
Apa yang terjadi jika seseorang kecanduan narkoba? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.