Ini humor Presiden Soekarno soal wanita yang bikin Dubes AS ngakak
Soal humor yang berbau politik, Presiden Soekarno jagonya.
Soal humor yang berbau politik, Presiden Soekarno jagonya. Para duta besar dan kepala negara sahabat selalu tertawa hingga keluar air mata saat Soekarno menceritakan lelucon-leluconnya.
Dalam sebuah pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat Howard P Jones, Presiden Soekarno langsung mengeluarkan humornya. Kali ini soal wanita, tapi jangan salah masih ada kaitannya dengan kondisi politik saat era perang dingin.
Cerita itu dituturkan ajudan Soekarno, Bambang Widjanarko dalam buku 'Sewindu Dekat Bung Karno' terbitan Kepustakaan Populer Gramedia.
"Tahukah anda apa persamaan antara usia wanita dengan kondisi sebuah negara?" tanya Soekarno.
Dubes Jones menggeleng. Soekarno langsung menjawabnya.
"Wanita usia 15 hingga 19 tahun itu seperti Bangsa Afrika. Mereka liar, muda dan belum banyak terjamah."
"Wanita usia 20 hingga 29 tahun seperti Amerika Serikat. Kaya, bersemangat dan punya banyak kelebihan."
"Wanita usia 30 sampai 39 tahun seperti India. Punya banyak kisah dan misterius."
"Wanita 40-49 tahun seperti Prancis. Dia punya kejayaan. Tapi sayangnya di masa lalu."
"Wanita usia 50,60 dan 70 tahun itu seperti Rusia. Besar, lebar dan tak satu pun yang mau mendekat."
Mendengar itu Dubes Jones tertawa senang. Dia mengaku akan menceritakan semua lelucon ini pada teman-temannya di Amerika.
Baca juga:
Saat Soeharto marah tak dijadikan pimpinan TNI AD oleh Soekarno
Kisah 'dukun yang jadi menteri urusan mistis' di era Soeharto
Ketika Soeharto menangis ditinggal Liem Sioe Liong ke Singapura
Kisah Pak Harto sedih lihat rakyat Indonesia makin susah makan
Ini yang buat Rizal Ramli dulu dipenjara Soeharto
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Dimana Soekarno diasingkan? Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949.
-
Bagaimana Soekarno mempelajari bahasa Sunda? Inggit didapuk jadi penerjemah Bahasa Sunda masyarakat, dan membantu Soekarno saat kesulitan mengucap Bahasa Sunda.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Bagaimana Soekarno membakar semangat jiwa muda melalui kata-kata bijaknya? Kata-kata bijak Soekarno tentang perjuangan bisa digunakan untuk pemicu semangat, terutama di bulan kemerdekaan.
-
Siapa yang menyaksikan Presiden Soekarno menyapu halaman istana? AKBP Mangil bercerita saat polisi itu sedang menyapu, datang tukang kebun istana.Polisi tersebut pun menyerahkan sapu pada tukang kebun itu. Rupanya Bung Karno melihat peristiwa itu.