Ini Identitas 6 Laskar FPI yang Tewas Saat Bentrok dengan Polisi di Tol Cikampek
Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengungkap identitas enam anggota FPI yang tewas ditembak polisi tersebut. Menurut Munarman, identitas korban itu adalah Fais, Ambon, Andi, Reza, Lutfi dan Khadafi.
Polisi menembak mati enam orang yang melakukan pengawalan terhadap pimpinan FPI Muhammad Rizieq Syihab. Polisi menyebut penembakan dilakukan setelah polisi diserang saat melakukan penyelidikan pengerahan massa saat pemeriksaan Rizieq terkait kasus kerumunan di Petamburan.
Insiden penembakan itu terjadi sekitar Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Enam jenazah pengikut Rizieq itu kini disimpan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
-
Siapa yang mengunjungi Habib Rizieq? Bos jalan tol Jusuf Hamka membagikan momen saat ia berkunjung ke kediaman Habib Rizieq Shihab, di Instagram.
-
Apa yang dilakukan Jusuf Hamka dan Habib Rizieq saat pertemuan mereka? Selain itu, dia juga sempat memuji sosok Jusuf Hamka yang selama ini memang dikenal sangat dermawan."Terima kasih banyak atas kunjungannya. Jusuf Hamka ini luar biasa membangun masjid di mana-mana tempat.Beramal baik, dan hubungannya dengan banyak orang juga sangat baik," kata Habib Rizieq.
-
Bagaimana Jusuf Hamka dan Habib Rizieq menjalin hubungan mereka? Hari ini saya ketemu ulama yang kharismatik yang jujur yang amanah. Saya kenal beliau cukup lama jadi saya sangat menghormati beliau," kata Hamka dalam video.
-
Siapa Muhammad Fajri? Pasien 26 tahun bernama Muhammad Fajri itu sebelumnya ditangani tim medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
-
Kenapa Jusuf Hamka mengunjungi Habib Rizieq? Siang ini kami diundang makan nasi kebuli oleh beliau 🙏 Sambil mendiskusikan perkembangan dakwah yang sejuk. Serta dakwah untuk senantiasa MENGHARUMKAN AGAMA ISLAM. Sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah (SAW)...," tulisnya dalam keterangan.
-
Siapa Syaikh Muhammad Suhaimi? Salah satu karamah yang dipercaya dimiliki oleh sosoknya adalah bisa menghadiri pengajian di banyak tempat dalam satu waktu yang sama. Ini juga yang kemudian menjadikannya sebagai sosok wali yang misterius.
Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengungkap identitas enam anggota FPI yang tewas ditembak polisi tersebut. Menurut Munarman, identitas korban itu adalah Fais, Ambon, Andi, Reza, Lutfi dan Khadafi.
"Semuanya adalah anggota Laskar dari Laskar DKI. Usianya masih kroscek dengan keluarga," kata Munarman saat konferensi pers, Senin (7/12).
FPI Bantah Baku Tembak
Munarman membantah terjadi penyerangan oleh anggota laskar FPI kepada anggota polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12) dini hari. Munarman menjelaskan kronologi dari sisi FPI. Ketika itu rombongan mobil yang membawa pimpinan FPI Rizieq Shihab tengah dikawal dengan empat mobil oleh anggota laskar FPI. Rombongan diikuti sejak keluar dari Sentul.
"Nah di perjalanan ada orang yang menguntit sejak dari keluarnya beliau dari Sentul. Terus dikuntit dan akhirnya para penguntit ini terus memotong entah apa tujuannya," ujar Munarman dalam konferensi pers, Senin (7/12).
Munarman mengatakan, pihak penguntit tidak bisa diidentifikasi karena tidak mengenakan seragam. Mereka berusaha menyetop rombongan Rizieq. Laskar yang mengawal pun bereaksi.
"Para pengawal tentu saya bereaksi untuk melindungi IB HRS (Habib Rizieq Syihab) itu reaksi normal karena memang bertugas untuk mengawal. Reaksi normal," kata dia.
Munarman membantah laskar FPI menyerang dengan senjata api. Dia bilang, hal itu merupakan fitnah yang disampaikan kepolisian. Laskar, Munarman bilang, tidak pernah dibekali senjata api atau senjata tajam.
"Kalau betul, coba itu dicek senpinya, nomor register senpinya, pelurunya itu tercatat. Cek saja, silakan dicek, pasti bukan punya kami. Karena kami tidak punya akses terhadap senpi dan tidak mungkin membeli dari pasar gelap. Jadi bohong, bohong sama sekali," jelasnya.
Munarman menjelaskan mengapa pada awalnya FPI memberikan keterangan bahwa anggotanya disebut diculik atau menghilang. Karena sampai polisi menggelar jumpa pers, keberadaan laskar yang menghalau penguntit Rizieq itu tidak diketahui keberadaannya.
Dia menduga anggota laskar itu dibunuh di tempat lain. Sebab, klaim Munarman, di lokasi di jalan tol itu tidak ada jenazah laskar yang disebut polisi ditembak di tempat. Mobilnya pun tidak ada.
"Kalau sejak awal tembak menembak berarti dia tewasnya di tempat. Semalam saya sendiri sampai jam 3 sudah ngecek dengan teman-teman di lapangan tidak ada jenazah di situ, tidak ada keramaian di situ, yang ada justru petugas aparat setempat yang ada di lokasi yang diperkirakan pintu tol Karawang Timur," kata Munarman.
Setelah itu, salah satu laskar, kata Munarman, mengirimkan pesan suara rintihan dari anggota yang ditembak. Kemudian, telepon genggam enam orang laskar itu tidak bisa dihubungi.
"Kita sudah cari dari pagi siang sebelum pengumuman dari pihak polda kita sudah cari kemana-kemana. Ke RS kita cari, ke kantor polisi kita cari karena kita anggapnya itu orang hilang," kata dia.
Versi Polisi
Polisi sebelumnya mengungkapkan terjadi bentrok antara anggota Polda Metro Jaya dan pengikut pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Syihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 pada Senin (7/12) dini hari. Bentrok itu terjadi saat anggota Polda Metro Jaya sedang menyelidiki kabar pihak mengkoordinir massa untuk menghadiri pemeriksaan Rizieq Syihab terkait kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/12).
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan kronologi kejadian bentrok tersebut. Dia mengatakan, kejadian itu berawal ketika anggota Polda Metro Jaya menelusuri kabar pihak mengkoordinir massa Rizieq sekitar pukul pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta Cikampek, KM 50.
Menurut dia, informasi pengerahan massa itu didapat polisi dari pelbagai sumber termasuk pesan di grup percakapan WhatsApp. Namun saat itu terjadi penyerangan terhadap enam anggota Polda Metro Jaya yang menelusuri informasi tersebut.
"Berawal dari informasi bahwa akan terjadi penyerangan masa saat MRS diperiksa di Polda Metro Jaya dari berbagai sumber, termasuk media mungkin dapat dari WA grup, akan ada pengerahan kelompok massa untuk kawal pemeriksaan MRS di Polda Metro Jaya," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/12).
Fadil menuturkan polisi kemudian bertemu dengan salah satu kendaraan di ruas jalan tol. Ketika anggota Polda Metro Jaya membuntuti mobil itu mempepet dan melakukan penyerangan menggunakan senjata api dan senjata tajam. Kepolisian pun melepaskan tembakan. Enam orang meninggal dunia lokasi kejadian. Sementara empat orang lainnya kabur.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tegas dan terukur sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang ada enam orang yang meninggal dunia," ungkap Fadil.
Baca juga:
Tragedi Tol Cikampek yang Tewaskan 6 Laskar FPI
LPSK Siap Lindungi Saksi dan Korban Bentrok Polisi dan FPI di Tol Cikampek
Komnas HAM Bentuk Tim untuk Kumpulkan Fakta Penembakan 6 Anggota FPI
Polda Metro Jaya akan Gelar Perkara Kerumunan Acara Rizieq Syihab Besok
FPI Ungkap Keluarga Dipersulit Polisi Melihat Jenazah 6 Simpatisan Rizieq di RS Polri
BIN Bantah Menyusup ke Pesantren untuk Mengintai Rizieq Syihab