Ini kronologi bentrok Bonek dan Aremania di Sragen tewaskan 2 orang
Ke dua suporter akan berangkat ke Sleman untuk mendukung timnya masing-masing di lanjutan 8 besar Piala Sudirman
Ratusan pendukung Persebaya Surabaya, atau sering disebut Bonek Mania, menghadang puluhan suporter Arema yang akan berangkat ke Stadion Maguwoharjo Sleman, Yogyakarta. Dua orang anggota Aremania tewas dalam insiden penyerangan itu.
Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo saat dikonfirmasi merdeka.com membenarkan kejadian bentrokan tersebut. Menurut dia, kedua kelompok suporter akan berangkat ke Sleman untuk mendukung timnya masing-masing dalam lanjutan 8 besar Piala Sudirman. Kedua pendukung laskar Singo Edan yang tewas adalah, Eko Prasetyo (30) warga RT 19/04 Pandesari Batu Malang dan sopir Suzuki Carry, Slamet warga Malang.
"Kedua korban ini, saat ini masih berada di RSUD Sragen," ujar Kapolres.
Meski sempat terjadi bentrokan dan menimbulkan korban, namun Kapolres mengatakan, saat ini kondisinya cukup kondusif. Pihaknya sudah menangkap ratusan supporter dari Surabaya dan Arema Malang. Kedua suporter juga sudah dilokalisir agar tak terjadi bentrokan lanjutan.
"Sudah kami lokalisir, ada 431 Bonek dan sekitar 40 Aremania yang kita tangkap. Ini kita sedang koordinasi untuk pengamanan mereka," ucapnya.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, bentrokan antara Aremania dan Bonekmania terjadi di dua lokasi, yakni di SPBU Jatisumo, Kecamatan Sambungmacan, perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur dan Desa Nglorok, Sragen, sekitar pukul 04.30 WIB.
"Tadi ada rombongan Aremania naik bus pariwisata tiba-tiba diserang oleh Bonekmania di Sambungmacan. Ada ratusan anggota Bonek yang sudah ada di Sragen. Mereka naik truk, kalau nggak salah ada 4 truk. Bonekmania melempari batu batu ke arah bus suporter Arema. Ada suporter yang dipukuli hingga jatuh berlumuran darah," ujar Nova, warga Sambungmacan.
Usai bentrokan pertama, setengah jam kemudian kejadian yang sama terulang di Desa Nglorok, Sragen. Satu rombongan dalam mobil berisi sekitar tujuh orang kembali dilempari batu oleh rombongan Bonek. Ke enam penumpang berhasil melarikan diri, namun sang pengemudi bernama Slamet berhasil ditangkap dan dihajar oleh kelompok Bonek dengan batang kayu. Slamet yang mengenakan atribut Arema sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sragen. Namun, dalam perjalanan menuju nyawanya tak tertolong.