Ini kronologi Bintara Polda NTB yang tewas tenggelam
"Baru sampai 10 meter di pertengahan, korban tenggelam, kemudian pembina bersama tim melakukan pencarian," ujarnya.
Penyebab meninggalnya seorang siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Belanting, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, bernama Joga Andhika Adianto saat mengikuti pendidikan pencarian dan penyelamatan (SAR) telah terungkap. Hal tersebut dipaparkan oleh Kepala Bagian Humas Rumah Sakit Bhayangkara NTB AKP I Wayan Redana.
"Korban diduga meninggal akibat kehabisan tenaga saat berenang ke tepi pantai, itu informasi yang kami dapatkan dari rekan korban," kata Redana, seperti dikutip dari Antara, Selasa (2/9).
Menurut informasi, kejadian berlangsung saat korban mengikuti pendidikan SAR di laut, tepatnya di Dusun Kokok Pedek, Desa Sugian, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Senin (1/9) sekitar pukul 12.45 WITA.
Dijelaskan, kronologis kejadiannya saat seluruh siswa diwajibkan berenang ke tengah laut hingga 20 meter dari bibir pantai, kemudian kembali ke tepi setelah menyentuh pembinanya.
Namun, nasib buruk menimpa Joga Andhika Adianto saat kembali berenang ke tepi laut. "Baru sampai 10 meter di pertengahan, korban tenggelam, kemudian pembina bersama tim lainnya melakukan pencarian," ujarnya.
Akhirnya korban berhasil ditemukan sekitar lima menit setelah kejadian, selanjutnya dibawa oleh pembina menuju poliklinik SPN Belanting untuk diberikan pertolongan pertama.
Namun, sesampainya di poliklinik SPN Belanting, korban tidak berhasil diselamatkan. "Jenazah korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara NTB, tiba pukul 18.30 Wita (Senin, 1/9)," ujarnya.
Saat ini, jenazah lagi dipersiapkan untuk dipulangkan ke keluarganya di Rembang, Jawa Tengah. "Rencananya jenazah akan dimakamkan sore ini oleh keluarganya di Rembang," ujar Redana.