Ini kronologi penangkapan wartawan diduga minta jatah proyek
Firdaus menampik bila ada polisi yang memukuli wartawan bernama Yuli Efendi alias Iik. Setelah dikumpulkan informasi diketahui bahwa tidak ada penganiayaan terhadap Iik. Dia menjelaskan, pada Sabtu (24/9) sekitar pukul 02.00 WIB, Satreskrim pernah mengamankan Yuli Efendi bersama satu orang temannya.
Kasubag Humas Polresta Depok, AKP Firdaus menjelaskan soal pria yang ngaku wartawan di Depok dan minta jatah proyek drainase. Firdaus juga membantah bila anak buahnya melakukan penganiayaan terhadap pria yang ngaku wartawan tersebut.
"Kami sampaikan bahwa tidak ada penganiayaan terhadap Ir Yuli Efendi pada Kamis (29/9) di lokasi ketika peliputan ledakan dan semburan api di Jalan Margonda," kata Firdaus, Jumat (30/9).
Firdaus menampik bila ada polisi yang memukuli wartawan bernama Yuli Efendi alias Iik. Setelah dikumpulkan informasi diketahui bahwa tidak ada penganiayaan terhadap Iik.
Dia menjelaskan, pada Sabtu (24/9) sekitar pukul 02.00 WIB, Satreskrim pernah mengamankan Yuli Efendi bersama satu orang temannya. Dia mengaku sebagai ketua gardu salah satu ormas di Beji.
"Karena ada laporan dari masyarakat/pekerja yang menyampaikan ada orang mengaku dari ormas dan meminta uang," ungkapnya.
Kemudian tiga orang anggota Unit Buser Satreskrim datang ke lokasi dan membawa Yuli Efendi. Namun ketika dibuat berita acara oleh penyidik dia tidak mengaku sebagai ormas.
"Dia mengaku sebagi wartawan," tandasnya.
Terkait soal tudingan yang menyebutkan polisi membekingi proyek tersebut, dengan tegas Firdaus membantah.
"Dapat kami tegaskan bahwa Kapolresta Depok tidak pernah membekingi atau mengelola proyek gorong-gorong di Jl MArgonda," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Julie Effendi alias Iik, mengaku sebagai wartawan lokal di Depok dan diduga mendapat penganiayaan dari anggota kepolisian. Itu setelah dia mendatangi lokasi ledakan diduga berasal dari kabel di depan Mal Detos, Jalan Margonda Raya, Depok.
Diduga Iik mendatangi lokasi untuk menemui kontraktor pengerjaan drainase di lokasi kejadian guna menanyakan proyek tersebut. Namun, pria itu berdalih bahwa kedatangannya untuk menanyakan apakah proyek itu mendapat beking kepolisian.
"Saya enggak percaya dengan info itu, makanya saya ke lokasi proyek untuk mengonfirmasi kebenarannya," kata Iik.
Usai menanyakan itu, dia mengaku didatangi dan dianiaya tiga anggota polisi. Kejadian itu kemudian melaporkan ke Polresta Depok.