Ini kronologi pengeroyokan dua Polantas versi TNI AL
Sujana Mahdi menunjukkan arah lokasi TPU tersebut tanpa menerangkan detailnya. Anggota TNI AL kesal.
Anggota TNI Angkatan Laut (AL) bertindak brutal menghajar dua polisi lalu lintas secara membabi buta. Kekerasan ini terjadi karena anggota TNI merasa tak diberi jawaban utuh saat bertanya alamat.
Kejadian berawal ketika anggota Lantas Bekasi Utara, Bripka Sujana Mahdi melaksanakan tugas rutin pengaturan lalu lintas sore hari, Sabtu (9/1) di depan pintu masuk Perumahan Prima Harapan, Bekasi Utara. Tiba-tiba melintas iring-iringan motor dan mobil Terios warna putih yang membawa jenazah istri anggota Angkatan Laut.
Mobil pun berhenti untuk menanyakan lokasi TPU Perwira Bekasi Utara kepada Bripka Sujana Mahdi yang sedang bertugas mengatur lalu lintas. Namun jawaban yang didapatkan oleh salah satu anggota marinir TNI AL tersebut dirasa kurang memuaskan.
Sujana Mahdi menunjukkan arah lokasi TPU tersebut tanpa menerangkan detailnya. Hal ini memicu adanya perselisihan tersebut.
Melihat perselisihan itu, Iptu Parwoto selaku Kanit Lantas Bekasi Utara berusaha melerainya. Tetapi, bogem mentah justru didapatkannya akibat melerai perselisihan tersebut.
Kepala Penerangan Marinir Letkol Wandi membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi merdeka.com. Menurutnya, empat anggota dari Komando Marinir Kwitang, Jakarta Pusat yang bertindak semena-mena itu sedang menjalani pemeriksaan.
Korban yakni, Parwoto terluka di bibir bagian dalam robek dan Sujana Mahdi luka pada bagian hidung dan muka akibat pukulan tangan kosong. Keduanya sudah mendapatkan perawatan.
"Kita sesalkan kejadian itu harusnya beri contoh buat masyarakat. Kini sudah ditangani oleh POM AL," ucap Wandi, Minggu (10/1).
Menurutnya, apabila hasil pemeriksaan para anggota dinyatakan bersalah, para anggota tentunya akan kena hukum. Baginya tindakan tegas perlu dilakukan apabila dinyatakan bersalah, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Diproses sesuai hukum, kalau salah ya salah. Apa pun alasannya memukul enggak benar," tegasnya.