Ini motif peneror bom gereja di Batu tebar ancaman
Ini motif pelaku peneror bom gereja di Batu tebar ancaman. Kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke rumah sakit untuk mengetahui kondisi kejiwaan. Hasil pemeriksaan Psikiatri di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur memberikan sejumlah rekomendasi.
Hoeng Jan atau John Slamet (47), pelaku telepon teror gereja di Kota Batu, Jawa Timur dianggap mengalami gangguan kejiwaan. Pria asal Surabaya itu mengaku ingin membantu kepolisian dengan melaporkan kejadian yang ada dalam halusinasinya.
"Motifasinya ingin membantu tugas-tugas petugas. Ia sebelumnya melihat tayangan di televisi kalau ada gereja diancam teror bom," kata AKBP Leonardus Simarmata, Kapolres Kota Batu di Mapolres Kota Batu, Senin (23/1).
Pelaku, kata Leo, menelepon Polres Batu dengan kata-kata 'Ada Bom di Gereja Batu' dengan maksud agar informasi yang diterima segera ditindaklanjuti petugas. Tersangka sebelumnya menyaksikan tayangan berita di televisi.
Pelaku mendapatkan nomor telepon Polres Kota Batu dengan menghubungi layanan 180. Setelah mendapatkan kontaknya, langsung menghubungi nomor tersebut.
"Tersangka pernah dirawat dan diasuh di klinik bimbingan Balai Psiko diagnostik dan terapi di yayasan Bhakti Luhur Malang selama 20 tahun dengan gangguan jiwa Szidophrenia (keterpecahan jiwa)," katanya.
Kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke rumah sakit untuk mengetahui kondisi kejiwaan. Hasil pemeriksaan Psikiatri di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur memberikan sejumlah rekomendasi.
Salah satunya bahwa kapasitas inteligensi pelaku tergolong retardasi mental. Kemampuan nalar yang bersangkutan tidak sesuai dengan usianya, alias seperti anak-anak.
Retardasi Mental sendiri adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap. Sehingga berpengaruh pada perkembangan mentalnya.
Selain itu, didapatkan tanda-tanda kecerdasan di bawah normal yakni dalam rentang 35 sampai 49. Penderita tidak mampu menyelesaikan masalah dengan pertimbangan dan alasan yang baik.
"Akibat fungsi intelegensi yang di bawah normal, pelaku tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegasnya.
Pelaku diamankan Senin (16/1) pukul 19.30 Wib di rumah, di Kawasan Tambaksari, Kota Surabaya. Pelaku sehari-hari Hoeng Jan menjaga toko orderdil dan sepeda angin.
Baca juga:
Polisi tangkap pelaku teror bom gereja di Batu
Mau ke Suriah, 17 WNI dijemput Densus di Turki
Kepala BNPT perdalam ilmu deradikalisasi di Saudi
Donald Trump akan lenyapkan teroris Islam dari muka bumi
Norwegia ingin kerjasama dengan Indonesia perangi terorisme
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Bagaimana Angger Dimas menggambarkan teror yang ia terima? Angger melanjutkan, "Hmmm tiga sampe empat orang. Teror secara saya punya utang banyak," sambung Angger.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.