Ini Penyebab Balita di Deli Serdang Tertidur Selama Berhari-hari
Saat ini Gilang masih dirawat di RSUD Deli Serdang. Setelah sempat tidak diketahui penyakitnya, bocah yang lama tidak terbangun ini akhirnya didiagnosa mengalami penurunan kesadaran akibat gangguan fungsi otak.
Ada kabar menggembirakan mengenai Gilang Tama Alfarizi (4), balita yang lama 'tertidur' di Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumut. Penyakitnya terdiagnosa dan kondisinya dinyatakan terus membaik.
"Kalau melihat situasi terakhir tadi dan laporan dokter yang merawat, banyak perbaikan," kata dr Hanif Fahri, Direktur UPT RSUD Deli Serdang, Selasa (8/1).
-
Apa aja contoh gejala tukak lambung yang dialami anak? Anak dengan tukak lambung mungkin mengeluh nyeri atau ketidaknyamanan di daerah perut, terutama di sekitar bagian atas perut. Nyeri ini dapat berupa sensasi terbakar atau perih.
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Apa saja yang bisa memicu kejang demam pada anak selain suhu tubuh yang naik? Berikut beberapa penyebab kejang demam pada anak: 1. Suhu tubuh yang naik secara cepatSalah satu penyebab utama kejang demam pada anak adalah suhu tubuh yang naik dengan cepat. Ketika suhu tubuh anak melonjak secara tiba-tiba, ini dapat memicu sistem saraf yang sensitif dan menyebabkan kejang.2. Riwayat keluargaJika seorang anak memiliki riwayat keluarga dengan kejang demam, maka anak tersebut berisiko lebih tinggi untuk mengalami kejang demam juga. Faktor genetik dapat memainkan peran dalam kejang demam pada anak. 3. Infeksi virus atau bakteriInfeksi virus atau bakteri juga dapat menjadi penyebab kejang demam pada anak. Beberapa contoh infeksi yang mungkin menyebabkan kejang demam termasuk infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, atau infeksi saluran kemih.4. VaksinasiMeskipun kejadian ini jarang terjadi, beberapa vaksin bisa menjadi pemicu kejang demam pada anak. Namun, penting untuk dicatat bahwa risiko kejang demam akibat vaksinasi masih lebih rendah dibandingkan dengan risiko kejang demam karena infeksi. 5. Durasi dan tingkat demamDurasi dan tingkat demam juga dapat menjadi faktor yang berperan dalam kejang demam. Anak-anak yang mengalami demam tinggi, terutama dengan suhu di atas 38,5 derajat Celsius, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kejang demam.6. Gangguan neurologisBeberapa anak mungkin memiliki faktor risiko neurologis yang meningkatkan kemungkinan mereka untuk mengalami kejang demam. Misalnya, mereka mungkin memiliki gangguan seperti epilepsi atau kelainan saraf lainnya.
-
Apa masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak kuliah? Masalah utama yang sering dialami oleh anak kuliahan adalah pola makan yang tidak seimbang. Jadwal kuliah yang padat serta uang saku terbatas seringkali membuat mereka mengabaikan waktu makan atau memilih makanan cepat saji yang kurang sehat.
Membaiknya kondisi Gilang terlihat dari adanya reaksi bocah itu terhadap rangsangan dari luar. "Tadi kita panggil namanya, kita gerakkan, kira tepuk tangan, dia sudah bereaksi," ucap Hanif.
Saat ini Gilang masih dirawat di RSUD Deli Serdang. Setelah sempat tidak diketahui penyakitnya, bocah yang lama tidak terbangun ini akhirnya didiagnosa mengalami penurunan kesadaran akibat gangguan fungsi otak.
"Dari diagnostik dokter memang adik kita ini menderita meningoensefalitis, suatu proses di mana kerusakan atau gangguan fungsi otak, sehingga kondisi dia ada penurunan fungsi kesadaran," jelas Hanif.
Diagnosa itu ditegakkan berdasarkan berbagai pemeriksaan yang telah dilakukan tim medis. Mereka telah melakukan pemeriksaan menggunakan MRI, pemeriksaan lumbal, pemeriksaan otak, dan pemeriksaan lain di laboratorium.
"Memang sangat jelas dan ditegakkan dokter-dokter spesialis kita didiagnosa sebagai meningoensefalitis. Tanda yang paling jelas adalah penurunan kesadaran, degradasi atau penurunan fungsi-fungsi syaraf atau fungsi-fungsi tubuh lainnya," jelas Hanif.
Seperti diberitakan, Gilang tidak bangun dari tidurnya sejak Senin (27/11). Padahal sebelumnya putra semata wayang pasangan Sandi Syahputra (25) Prili Mahdania (24), warga Jalan Masjid II Gang Rukun, Desa Sekip Lubuk Pakam, Deli Serdang itu, itu dinyatakan bermain dengan lincah dan gembira.
Bocah itu sempat dirawat di RSUD Deli Serdang kemudian dirujuk ke RSUP H Adam Malik di Medan. Namun, belum sempat terdiagnosa, Gilang dibawa pulang.
Belakangan dia kembali dirawat di RSUD Deli Serdang. Tim medis di sana akhirnya mendiagnosa dia mengalami meningoensefalitis. Kondisinya dilaporkan membaik, dari mulai membuka mata hingga merespons rangsangan dari sekitarnya.
Baca juga:
Apa Penyebab Gilang Tertidur Hingga Lebih dari 20 Hari?
Tak Kunjung Bangun, Bocah di Deli Serdang Sudah 20 Hari Tidur
Tak Perlu Panik Jika ASI Hanya Keluar Sedikit pada Minggu Awal Kelahiran
Ini Perbedaan Antara Gumoh dan Muntah
Ini Penyebab Bayi Sering Gumoh Setelah Makan
Pemberian ASI Bisa Buat Bayi Lebih Cerdas