Ini Penyebab Jalan Pasar Kembang di Surabaya Meletus
Ini Penyebab Jalan Pasar Kembang di Surabaya Meletus
Jalan meletus itu sedang dilakukan proses perbaikan
Ini Penyebab Jalan Pasar Kembang di Surabaya Meletus
Meletusnya bagian jalan dari Jalan Pasar Kembang, Surabaya pada Selasa (1/7) ternyata merupakan dampak dari proyek rehabilitasi pipa PDAM Surya Sembada.
"Saya sampaikan warga tidak perlu khawatir, karena (tanah) yang sudah meletus ini sudah terisi pipa, jadi tidak ada potensi untuk longsor atau kembali,"
kata Manajer Rehab Pipa PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Louis Andilun Gatu, Selasa (1/8).
- Jelang Pemilu, Usaha Percetakan di Surabaya Kebanjiran Pesanan Omzetnya Naik Puluhan Juta Rupiah
- Temuan Daging Sapi Gelonggongan Bikin Geger Warga Surabaya, Begini Tips Pilih Daging Sehat di Pasar
- Begini Cara Pemkot Surabaya Tekan Pernikahan Dini, Salah Satunya Pantau Orang Tua Bercerai
- Permudah Pekerja Pasar Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Ajak Perumda Pasar Tohaga Kolaborasi
merdeka.com
Dia menjelaskan PDAM Surabaya saat ini tengah melakukan rehabilitasi pipa yang sudah berusia puluhan tahun. Salah satunya yakni, rehabilitasi pipa berusia 69 tahun di kawasan Jalan Pasar Kembang Surabaya.
"Kami mengantisipasi pipa itu sudah korosif, makanya pipa itu kami ganti. Karena pipa itu ada di tengah-tengah flyover Pasar Kembang, jadi kita susah untuk melakukan maintenance. Nah, ini merupakan bentuk service kami untuk mengganti, merehabilitasi pipa yang sudah lama,"
kata dia kepada wartawan.
Insiden tanah menjulang atau menggelembung di lokasi titik pengerjaan rehabilitasi pipa PDAM.
Sejak Jumat (28/7) malam, di kawasan itu pihaknya telah melakukan pengerjaan rehabilitasi pipa melalui metode Horizontal Directional Drilling (HDD) atau pengeboran terarah horizontal.
"Pipa yang sudah masuk tertanam itu pagi ini (panjang) 144 meter dari 246 meter, jadi kurang 102 meter. Sebenarnya sudah tinggal seperempatnya selesai, tapi ternyata di titik ini (tanah) tidak kuat menahan tekanan pipa, akhirnya meletus, padahal pipa sudah lewat,"
papar dia.
Dalam proses pengerjaan pipa, dia menyatakan memang sejak awal di lokasi ada indikasi air keluar kecil.
Air tersebut, diperkirakan juga telah mengisi rongga yang mengindikasi jika struktur tanah kurang baik atau berpasir.
"Kita pengeboran di kedalaman 4-5 meter, akhirnya terisi, dia tidak bisa keluar terdorong ke atas begitu pipa masuk. Upaya penanganannya kami lakukan perbaikan hari ini juga, saya diperintah Pak Dirut hari ini harus menutup,"
jelas dia.
merdeka.com