Ini Penyebab Rentetan Gempa Guncang Bali
Bali terletak di antara dua generator gempa bumi utama, yaitu zona subduksi lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia di selatan Bali dan zona back arc thrust.
Bali diguncang beberapa kali gempa bumi selama April 2023. Gempa tersebut dirasakan di sekitar wilayah Bali, baik di utara maupun selatan.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho mengatakan, gempa pertama terjadi pada Selasa (4/4) pada pukul 02.26 WITA. Hasil analisa BMKG menunjukkan, gempa ini berkekuatan M 4,6.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa di Gianyar? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kapan gempa di Gianyar terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Dimana pusat gempa bumi di Garut? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB. Getaran diketahui berpusat di Samudera Hindia Selatan, Kabupaten Garut, dengan besaran magnitudo hingga 6,2.
-
Dimana gempa Kabupaten Bandung terjadi? Persisnya kedalaman gempa mencapai 10 km di titik 7.19 LS dan 107.67 BT.
-
Dimana Situ Gede berada? Wisata Situ Gede terletak persis di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat dengan luas sekitar enam hektare.
"Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 48 km tenggara (Kabupaten) Klungkung, Bali, pada kedalaman 74 km," kata Cahyo, Selasa (11/4).
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Lombok Barat, Lombok Tengah, Mataram, Karangasem, Kuta, Denpasar.
Kemudian, gempa bumi berikutnya terjadi pada Minggu (9/4) pukul 18.19 WITA. Hasil analisa BMKG menunjukkan, gempa ini berkekuatan M 2,7, berlokasi di laut pada jarak 23 km tenggara Kabupaten Karangasem, Bali, pada kedalaman 17 km.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Karangasem.
Terbaru, Bali diguncang dua kali gempa dalam sehari. Peristiwa itu terjadi di selatan Pulau Bali pada Senin (10/4) dengan selisih waktu satu menit yaitu pada pukul 08.20 WITA dan 08.29 WITA.
Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 4,9 dan M 5,0 berlokasi di laut pada jarak 86 Km arah Selatan Kota Denpasar, Bali. Gempa berada pada kedalaman 49 km dan 50 km.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kuta, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, daerah Kuta Selatan, Karangasem, dan Sumbawa Barat.
Penyebab Rentetan Gempa Guncang Bali
Cahyo mengungkap penyebab Bali diguncang rentetan gempa selama April 2023. Menurutnya, Bali terletak di antara dua generator gempa bumi utama, yaitu zona subduksi lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia di selatan Bali dan zona back arc thrust.
"Aktivitas gempa bumi dirasakan yang terjadi di sekitar wilayah Bali akhir-akhir ini, tidak bisa dilepaskan dari kondisi tektonik wilayah Bali yang terletak di antara dua generator gempa bumi utama yaitu zona subduksi lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia di selatan Bali dan zona back arc thrust atau sesar naik busur belakang di utara Bali," jelasnya.
Selain itu, Pulau Bali juga memiliki sumber gempa bumi lain. Di antaranya Sesar Negara, Sesar Seririt, Sesar Tejakula dan Sesar Culik yang berada di darat. Hal ini menyebabkan Pulau Bali menjadi salah satu wilayah yang memiliki aktivitas kegempaan yang tinggi.
Cahyo menjelaskan, gempa bumi merupakan bentuk perwujudan dari pelepasan energi yang ada di dalam bumi. Sehingga hal ini tidak bisa dihindari dan merupakan hal yang wajar.
Menurutnya, apabila suatu wilayah sering dilanda aktivitas gempa bumi dengan kekuatan kecil atau sedang yang relatif tidak berbahaya, dapat diartikan daerah tersebut telah melepaskan energi gempa bumi secara perlahan. Sehingga bisa mengurangi kemungkinan adanya akumulasi energi gempa bumi yang besar di wilayah tersebut.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," ujarnya.
(mdk/tin)