Ini Peran 4 Terduga Teroris Jemaah Islamiyah Ditangkap Densus 88 di Batam
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap empat terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di Kepulauan Riau, pada Rabu (16/3) kemarin. Empat terduga teroris itu berinisial AR, MS, AS dan DS.
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap empat terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di Kepulauan Riau, pada Rabu (16/3) kemarin. Empat terduga teroris itu berinisial AR, MS, AS dan DS.
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan peran terduga teroris tersebut. Menurut dia, keterlibatan terduga teroris AR dalam kelompok JI yaitu termasuk dalam struktur kepengurusan JI Batam sebagai pembina di bawah pimpinan Mudjahid yang merupakan Qoid Korda Batam.
AR juga tercatat ikut menghadiri pertemuan dengan seseorang di Batam dengan tujuan untuk bertemu dengan anggota JI di daerah Batam pada salah satu pondok di Batam pada tahun 2014.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Kapan Telinga Kanan Berdenging terasa mengganggu? Seseorang yang mengalami telinga berdenging terkadang akan merasakan beberapa jam sekali dan seringkali membuat tak nyaman.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
Sementara keterlibatan terduga teroris MS yakni masuk ke dalam struktur kepengurusan JI Batam sebagai pembina di bawah pimpinan Mudjahid yang merupakan Qoid Korda Batam. Dia juga tercatat ikut menghadiri pertemuan dengan seseorang di Batam dengan tujuan untuk bertemu dengan anggota JI di salah satu pondok di Batam pada akhir tahun 2014.
"Barang bukti AR yaitu 12 buku Ar. Risalah dan barang bukti MS, satu busur panah serta 11 anak panah," ujar Ramadhan kepada wartawan, Kamis (17/3).
Selanjutnya, keterlibatan terduga teroris AS yakni pada tahun 2017 sebagai Mudjahid merekomendasikan orang orang binaan Taklim (T3) termasuk dirinya untuk dikirimkan mengikuti penyaringan. Selain itu, dirinya merupakan Sub Bidang Tamhiz T3 yang berada di Medan.
Berikutnya pada 2018, mengikuti penyaringan di Medan, ia disalurkan ke Adira untuk penjurusan kemudian kembali ke Batam dengan resmi menjadi anggota JI. Untuk barang bukti yang disita satu handphone android merk Vivo 21S.
Lalu, untuk DS yang ditangkap itu pada sekitar tahun 2012 menjabat sebagai bagian Dakwah Bidang T3 daerah Batam, serta menjadi pembina untuk merekrut anggota JI di wilayah Batam.
"Barang bukti yang diamankan, lima buku Ar Risalah dan satu buku Mizanul Muhsin," kata Ramadhan.
(mdk/gil)