Ini pergulatan batin Gunawan Maryanto saat perankan Wiji Thukul
Pergulatan batin dialami Gunawan Maryanto saat mendapatkan tawaran memerankan Wiji Thukul dalam film berjudul Istirahatlah Kata Kata. Kebesaran sosok Wiji Thukul menjadi bayang-bayang besar yang harus ditunjukkan.
Pergulatan batin dialami Gunawan Maryanto saat mendapatkan tawaran memerankan Wiji Thukul dalam film berjudul Istirahatlah Kata Kata. Kebesaran sosok Wiji Thukul menjadi bayang-bayang besar yang harus ditunjukkan.
"Saat mengiyakan tawaran bermain, saya deg-degan bener, memerankan Wiji Thukul beban buat saya. Sosok Wiji Thukul sangat fenomenal dan dikagumi, bahan sudah menjadi mitos. Dikagumi banyak orang, sangat mengagumi karya-karyanya, beban juga," aku Gunawan Maryanto di Malang, Sabtu (4/2).
Kata Gunawan, lama harus berpikir antara menerima atau tidak tawaran temen-temennya. Padahal saat itu naskahnya masih belum selesai dikerjakan.
Istirahatlah Kata Kata sendiri merupakan film drama biografi produksi Rumah Produksi Film Partisipasi Indonesia, Muara Foundation, Kawan Kawan Film dan Limaenam Films. Sebagai pengarah, sutradara Yosep Anggi Noen yang juga merangkap sebagai penulis naskah skenario. Film ini diproduseri Yosep Anggi Noen, Tunggal Pawestri, Yulia Evina Bhara dan Okky Madasari.â¬
"Terus terang saya takut, khawatir justru akan menambah luka bagi keluarga. Ini film tentang tragedi kemanusiaan yang benar-benar terjadi, bukan sukses story seperti Habibie Ainun. Kalau engak bener bikinnya, enggak bener sudut pandangnya, enggak bener mainnya menambah soal. Itu yang menegangkan bagi saya," jelasnya.
Gunawan juga mendapat tantangan luar biasa untuk survei sosok Wiji Thukul. Karena dokumentasi pendukung yang sangat sedikit, itupun hanya saat manggung membacakan puisi. Padahal untuk sebuah biopic, seorang aktor harus tahu kesehariannya.
"Apa yang bisa saya lakukan adalah menggali, mengorek cerita-cerita dari temen-temen dekat," katanya.
Gunawan mencoba membuka ingatannya terhadap Wiji Thukul saat masa kuliah. Gunawan sendiri mengenal nama Wiji Thukul saat awal masuk UGM Tahun 1994.
Kampus saat itu, kata Gunawan, mulai ramainya dan panas oleh tuntutan agar Soeharto turun. Wiji Thukul sudah tampil di setiap mimbar.
"Saya megingat situasi itu. Berdasarkan ingatan saya dan situasi 1998. Cerita-cerita kawan dekat, dokumentasi yang sangat terbatas, saya menubuhkan seluruh ide saat sata melakukan riset," kisahnya.
Fase cerita yang diambil dari Istirahatlah Kata Kata adalah saat bersembunyi di Pontianak. Kebetulan saksi-saksi dan sahabat Wiji Thukul masih hidup.
"Pak Martin masih ada, lain-lainnya masih ada, jadi dari mereka kami mendapatkan cerita-cerita lebih hidup lagi. Ada Mbak Ida juga," katanya.
Saat observasi tempat, Gunawan bertemu dengan mereka dan semakin menguatkan dalam memerankan sosok Wiji Thukul. Apalagi kemudian keluarga Wiji Thukul turut menyaksikan saat primiere.
Baca juga:
Film Wiji Thukul Istirahatlah Kata-Kata disambut baik di Malang
Jaksa Agung ungkap alasan tempuh jalur nonjudicial kasus HAM
Anak Wiji Thukul menagih janji Jokowi
Anak Wiji Thukul minta Jokowi tepati janji temukan ayahnya
Menagih janji Jokowi usut penculikan aktivis termasuk Wiji Thukul
-
Siapa yang membangun kandang kambing dan domba terluas di Malang? Pemiliknya tak berasal dari keluarga kaya. Alexander merambah dunia bisnis peternakan dari bawah. Ia dulunya seorang blantik kambing yang setiap hari harus pergi ke pasar.
-
Apa yang terjadi dengan keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Di mana perampokan rumah pegawai koperasi di Malang terjadi? Perampokan berlangsung, Jumat, 5 April 2024 sekitar pukul 08.00 WIB di Dusun Krajan, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
-
Di mana Arema Malang dibentuk? Tepatnya pada 11 Agustus 1987, Arema didirikan oleh beberapa orang yang memiliki tujuan sama, yaitu ingin mengembangkan persepakbolaan Kota Malang menjadi lebih maju dan berprestasi.
-
Bagaimana cara pembuatan orem-orem khas Malang? Bahan dasar pembuatan orem-orem adalah tahu dan tempe yang dimasak dengan menggunakan santan encer. Orem-orem biasa disajjikan dengan ketupat dan tauge sebagai pugasan. Dan cocok dimakan sebagai menu sarapan.
-
Apa yang ditemukan oleh pekerja bangunan di Malang? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.