Ini Rekomendasi Pakar Tangkis Penyakit Menular di IKN Nusantara
Pertama, mengantisipasi berbagai vektor yang sudah ada di habitat Kalimantan, termasuk penyakit yang ditularkan vektor (vector borne disease).
Pemerintah memutuskan memindahkan ibu kota negara dari dari Jakarta ke Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Proses pemindahan akan dilakukan secara bertahap.
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI sekaligus Guru Besar FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan Pulau Kalimantan mempunyai pola epidemiologi tertentu. Selain itu, Kalimantan terkenal dengan hutan dan kehidupannya.
-
Siapa yang menganiaya ibu kandungnya di Pekanbaru? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Bagaimana payudara ibu menyusui berubah? Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam.
-
Di mana letak ibu kota Garut? Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Tarogong Kidul.
-
Di mana lokasi ibu kota baru Mesir? Ibu kota baru Mesir ini dirancang seluas 700 kilometer persegi atau kira-kira seukuran Singapura.
-
Bagaimana Palangka Raya disiapkan menjadi calon Ibu Kota? Di tahun yang sama, Soekarno semakin optimis dan menggencarkan promosi Palangka Raya sebagai calon ibu kota negara. Keyakinan Soekarno sederhana, karena saat itu Pemerintah Republik Indonesia belum pernah membuat kota sendiri secara mandiri. Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka.
-
Kapan Palangka Raya ditetapkan menjadi calon Ibu Kota? Gagasan ini sebelumnya dilemparkan oleh Presiden Soekarno pada 1950-an lalu. Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
Kondisi tersebut bisa menimbulkan penyakit menular. Karena itu, Prof Tjandra menyarankan pemerintah mengantisipasi empat hal terkait dengan penyakit menular di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Pertama, mengantisipasi berbagai vektor yang sudah ada di habitat Kalimantan, termasuk penyakit yang ditularkan vektor (vector borne disease). Kedua, mengantisipasi perubahan lingkungan yang mungkin terjadi dengan kajian lingkungan dan dampaknya pada pola penyakit menular.
"Antisipasi ke tiga, tentu perlu dikaji tentang penyakit apa saja yang endemik di daerah IKN Nusantara serta daerah tetangganya, serta analisa retrospektif dan surveilans prospektifnya secara amat intensif, baik sampai kota mulai beroperasi dan juga sampai tahun-tahun kedepannya," jelasnya kepada merdeka.com, Minggu (13/3).
Terakhir, IKN Nusantara perlu dibangun dengan prinsip ketahanan terhadap pandemi di masa datang atau pandemic resilient city.
Tak hanya itu, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini mengusulkan agar pemerintah menyiapkan delapan aspek kesehatan di IKN Nusantara. Rinciannya, pertama sanitasi yang menjamin ketersediaan air bersih dan pelaksanaan hygiene dan sanitasi.
Aspek dua sarana aktivitas fisik yang mempromosikan gaya hidup non-sedentari serta ke tiga harus tersedia berbagai jenis makanan dengan kalori yang cukup dan kaya nutrient esensial yang memadai.
Ke empat aspek istirahat secara berkala dan wajar. Lima tentang ketahanan emosional (emotionally resilience) guna meningkatkan kemampuan untuk menangani stress. Aspek ke enam tentang spiritualitas, baik tentang agama dan juga aspek sosial lain.
"Serta ke tujuh tentang lingkungan hidup dan harmoni yang baik antar warga dan dengan lingkungan sekitar. Aspek ke delapan tentang pekerjaan dan pendapatan finansial," ucapnya.
Prof Tjandra menambahkan, pemerintah juga perlu memilih energi bersih (Choose Clean Energy), menyediakan transportasi umum yang baik, serta investasi pada kesehatan digital (digital health). Dia juga menilai penting mengimplementasikan Internet of Thing (IoT) yang akan amat berpengaruh pada bidang kesehatan.
"Terakhir adalah senantiasa memonitor derajat polusi udara di kota," tutupnya.
Baca juga:
Tenaga Ahli KSP: Penyatuan Tanah & Air di IKN Titik Awal Semangat Gotong Royong
Gubernur Kaltim Usulkan Rekonstruksi Sejumlah Jalan, Dampak Sosial Ditangani Daerah
Jadi Lokasi IKN, Disporapar Paser Cari Putri Pariwisata dan Duta Wisata
Kepala BIN: Pembangunan IKN Harus Maksimalkan Sumber Daya Dalam Negeri
Bambang Susantono: Otorita IKN Sebagai Regulator, Ada Badan Usaha Khusus Investor
Kepala Otorita Mulai Godok Organisasi di IKN: Kita akan Miliki Institusi yang Lincah