Ini Titik Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Kota Semarang
Cuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
sejumlah titik wilayah Kota Semarang terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 15-80 cm
- Tanah Longsor dan Banjir Bandang Luwu, Enam Orang Meninggal Dunia
- Selain Banjir, Kota Semarang Dilanda 10 Kali Tanah Longsor
- 4 Fakta Terbaru Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Semarang, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor
- Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR
Ini Titik Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Kota Semarang
Semarang dilanda banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak siang hingga malah hari pada Rabu (14/3). Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, melaporkan sejumlah titik wilayah Kota Semarang terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 15-80 sentimeter (cm).
"Lalu lintas di sepanjang jalur yang menghubungkan Kota Semarang menuju Demak-Surabaya itu juga lumpuh total," kata Endro yang dikutip dari keterangan tertulis, pada Kamis (14/3).
Selanjutnya berdasarkan laporan visual lainnya menunjukkan bahwa Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang juga meluap hingga airnya melimpas ke permukiman warga.
Sistem pengendali banjir Kota Semarang yang berada di bagian timur ini mengalami penurunan kapasitas daya tampung debit air, terlebih setelah terjadi hujan dalam durasi yang cukup lama.
Adapun rincian wilayah yang terendam banjir meliputi:
1. Jl. Gebanganom ± 70 - 80 cm
2. Jl. Padi raya ± 50 - 60 cm
3. Jl. Sendang indah Kelurahan Muktiharjo lor ± 15 cm
4. Jl. Muktiharjo indah RW 15 Kelurahan Muktiharjo Kidul ± 15 - 20 cm
5. Jl. Muktiharjo raya Kelurahan Muktiharjo Lor ± 30 - 70 cm
6. Jl. Jodipati Kelurahan Krobokan ± 15 - 40 cm
7. Wilayah RW 7 Kelurahan Kudu ± 15 - 20 cm
8. Wilayah Kelurahan Tambakrejo ± 15 - 30 cm
9. Jl. Raya Kaligawe (Depan RSI Sultan Agung - Bawah Tol) ± 20 - 50 cm
10. Jl. Sidorejo 3 Kelurahan Sambirejo ± 20 - 30 cm
Tanah Longsor dan Angin Kencang
Di sisi lain, hasil kaji cepat sementara BPBD Kota Semarang, cuaca ekstrem tersebut juga memicu kejadian bencana lainnya seperti tanah longsor hingga angin kencang yang berdampak pada kerusakan bangunan rumah milik warga.
Adapun rincian dampak tanah longsor meliputi:
1. Tanah longsor di wilayah Jl. Srikaton barat RT 2 RW 6 Kelurahan Purwoyoso
2. Talud Longsor RT 1 RW 7 Kelurahan Sendangmulyo
3. Talud Ambrol Ngaglik Lama RT 3 RW 5 Kelurahan Bendungan
4. Tanah Longsor Jl. Jomblang Perbalan RT 1 RW 2 Kelurahan Candi
5. Tanah Longsor Jl. Gombel Lama RT 5 RW 5 Kelurahan Tinjomoyo
6. Longsor Lempongsari RT 6 RW 1 Kelurahan Lempongsari
7. Longsor di rumah di Kampung Baru RT 1 RW 15 Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari
8. Talud ambrol di Jl. Ngesti Waluyo Kelurahan Mlatibaru
9. Talud belakang rumah longsor di Jalan Saputan Barat, RT 3 RW 13 Kelurahan Jomblang
10. Longsor RT 04 RW 09 Kelurahan kembangarum
Dampak dari angin kencang meliputi:
1. Pohon tumbang menimpa rumah RT 1 RW 9 Kelurahan Sembungharjo
2. Pohon tumbang di RT 1 RW 2 Kelurahan Candi
3. Pohon tumbang di depan rumah pompa progo Kelurahan Mlatibaru
4. Pohon tumbang menimpa rumah warga Karanggeneng RT 3 RW 2 Kelurahan Sumurrejo
5. Pohon tumbang menimpa atap masjid Assajad RT 03 RW 01 Kelurahan Sendangguwo
6. Pohon tumbang di RT 2 RW 9 Kelurahan Candi
7. Atap ambrol di Jl Supriyadi Kalicari 2 RT 03 rw 04 Kelurahan Kalicari
8. Atap depan rumah warga RT 06 RW 04 Kelurahan Kalicari
9. Atap rumah warga roboh Wonodri Kopen III RT 05 RW 04 kel. Wonodri
10. Atap rumah warga roboh di RW 1 Kelurahan Candi
11. Atap rumah warga roboh RT 5 RW 3 kelurahan Randusari
Mendirikan Posko Darurat di Balai Kota Semarang
Sebagai bentuk upaya percepatan penanganan darurat, Pemerintah Kota Semarang telah mendirikan posko darurat di Balai Kota Semarang yang berada di Jalan Pemuda Kota Semarang. Di posko tersebut, tim dari BPBD Kota Semarang bersama lintas forkopimda juga mendirikan dapur umum untuk memasok permakanan baik untuk warga terdampak maupun petugas yang bersiaga selama penanganan bencana berlangsung.
“Kita persiapan dapur umum di Balai Kota. Posko darurat ada di Balai Kota,” jelas Endro.