Insiden Pemukulan Murid di Bekasi, Ridwan Kamil Ingatkan Guru Harus Sabar
Ridwan Kamil kembali mengingatkan para guru untuk bersabar menghadapi anak didiknya yang memiliki berbagai macam karakter. Profesi pengajar perlu mengedepankan rasa sayang.
Insiden dugaan pemukulan oleh guru kepada murid di Bekasi sudah ditindaklanjuti Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta peristiwa ini menjadi bahan evaluasi bersama.
Ridwan Kamil sudah menginstruksikan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk memberhentikan guru yang bersangkutan sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Terkait proses hukum, penyelidikan terus berlanjut.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Kapan Hari Guru Nasional diperingati? 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
-
Apa yang dilakukan siswa kepada guru? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
"Akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut masuk ke ranah pidana atau tidak. Itu sedang diteliti. Tapi per hari ini sesuai perintah saya kemarin dinas pendidikan sudah melakukan pemberhentian yang bersangkutan dari jabatannya," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (14/2).
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil kembali mengingatkan para guru untuk bersabar menghadapi anak didiknya yang memiliki berbagai macam karakter. Profesi pengajar perlu mengedepankan rasa sayang.
"Saya mengimbau kalau sudah punya niat profesi sebagai guru harus sabar karena anak-anak itu karakternya beda. Ada yang kuat otak kiri, ada yang otak kanan, ada yang motorik aktif pendiam," kata dia.
"Harus dengan rasa sayang karena murid lihat guru sebagai orang tua. Maka didiknya harus dengan kasih sayang bukan kekerasan," ucapnya.
Insiden Pemukulan
Seperti diketahui, kasus dugaan pemukulan oleh seorang guru kepada murid di Kota Bekasi viral di media sosial. Dalam video, tampak ada ratusan siswa dan siswi dikumpulkan di lapangan. Siswa perempuan tampak berdiri, sedangkan yang laki-laki jongkok. Di tengah siswa berkumpul ada seorang guru laki-laki. Dia tampak kesal dan memukuli seorang siswa yang berdiri.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa pagi lalu. Diketahui, dua siswa yang dipukul, yaitu R dan A, siswa kelas 12. Sedangkan guru itu berinisial I, menjabat sebagai Wakasek Bidang Kesiswaan. Semua bermula ketika 172 siswa dan siswi terlambat masuk sekolah.
Kepala Disdik Jabar Dewi Sartika mengaku sudah melakukan pemeriksaan terhadap kasus itu dan memberikan sanksi tegas terhadap setiap tindakan yang bertentangan dengan hukum.
Sesuai mekanisme yang berlaku, Kepala SMAN 12 Bekasi mengeluarkan Surat Keputusan nomor 421/617/SMAN.12/BKS/XI/2019 yang secara resmi mencopot oknum guru tersebut dari jabatan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.
Keputusan diambil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (pasal 11). Selain menolak pemukulan terhadap siswa, Disdik Jabar juga mengecam tindakan oknum guru tersebut karena mencederai komitmen dalam menghadirkan sistem dan tata kelola pendidikan yang maju.
Pihak sekolah diminta untuk meminta maaf kepada peserta didik dan melakukan mediasi antara oknum guru dan peserta didik. "Tentunya (pemukulan) mencederai dunia pendidikan, padahal kami sudah meluncurkan berbagai program peningkatan kualitas mental, termasuk (bagi) guru," kata Dewi.
(mdk/noe)