Anak 9 Tahun Tewas di Insiden 'Surabaya Membara' Terlepas dari Genggaman Ibunda
Sahluki bersama istrinya, Liana, lantas terjatuh tanpa mengetahui keberadaan putrinya, dari viaduk sempit setinggi 6 meter, karena terdorong para penonton lain yang ingin menyelamatkan diri.
Pertunjukan drama kolosal 'Surabaya Membara' berujung maut. Tiga orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.
Salah satu korban tewas Erikawati, bocah perempuan berusia 9 tahun. Di malam yang nahas tersebut, ia terlepas dari genggaman sang ibunda yang jatuh dari atas viaduk atau jembatan rel kereta api yang ada di atas Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat (9/11).
-
Kapan peristiwa penting yang terjadi di Surabaya yang memicu peringatan Hari Pahlawan? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya. Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
-
Kapan pertempuran besar di Surabaya yang menandai Hari Pahlawan? Dikutip dari laman semarangkota.go.id, sejarah singkat Hari Pahlawan 10 November dimulai saat pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris pada 10 November 1945.
-
Kapan Hari Pahlawan diperingati di Indonesia? Setiap tanggal 10 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Di mana upacara peringatan Hari Pahlawan di Kota Pasuruan dilaksanakan? Memperingati Hari Pahlawan yang 10 November, Pemerintah Kota Pasuruan menggelar upacara bendera bertempat di halaman depan kantor BKD Kota Pasuruan, Kamis (10/11) pagi.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
Sahluki, ayah korban, masih tampak terguncang akan kematian buah hatinya yang begitu cepat. Ditambah, istrinya masih dirawat di RS Primasatya Husada Citra (PHC) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan menderita patah tulang.
"Istri saya sekarang dirawat di Rumah Sakit Primasatya Husada Citra (PHC) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, karena ada bagian tulang di tubuhnya yang patah," ujarnya di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Sabtu (10/11) dini hari.
Tangis Sahluki pecah sembari melantunkan kalimat Tauhid tatkala putrinya yang masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar itu, dipindahkan dari kamar jenazah RSUD Dr Soetomo Surabaya ke mobil ambulans untuk dibawa pulang ke rumahnya di kawasan Jalan Kalimas Baru Surabaya.
"Sebelum kereta api melintas, putri saya berada dalam genggaman ibunya," katanya.
Sahluki mengenang banyaknya penonton yang menyaksikan drama kolosal 'Surabaya Membara' dari atas viaduk rel kereta api di Jalan Pahlawan Surabaya.
Para penonton kemudian panik karena melihat kereta api yang dirasa datang secara tiba-tiba, membuat masing-masing orang ingin menyelamatkan diri sendiri.
"Di tengah kerumunan orang yang panik, putri saya terlepas dari genggaman ibunya," tuturnya.
Sahluki bersama istrinya, Liana, lantas terjatuh tanpa mengetahui keberadaan putrinya, dari viaduk sempit setinggi 6 meter, karena terdorong para penonton lain yang ingin menyelamatkan diri.
Korban tewas Mr.X dijemput keluarga
Korban meninggal lainnya sempat ditandai sebagai Mr X, karena polisi tidak menemukan kartu identitas saat mengevakuasi jasadnya yang terberai dari atas viaduk rel kereta api di Jalan Pahlawan Surabaya.
Akhirnya jasad Mr X teridentifikasi bernama Helmi Surowijaya, usia 16 tahun, warga Jalan Karang Tembok, Surabaya.
"Anak saya selepas maghrib tadi pamit mau nonton drama Surabaya Membara di Tugu Pahlawan," ujar sang ayah, Harijanto, saat mengurus kepulangan jenazah putranya di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Dia bergegas mencari keberadaan putra bungsunya dari tiga bersaudara itu setelah menerima kabar terjadi insiden di viaduk rel kereta api yang menewaskan tiga orang penonton menjelang pertunjukan drama kolosal Surabaya Membara.
Hingga akhirnya mendengar informasi terdapat jenazah korban yang ditandai sebagai Mr X, yang tidak lain ternyata buah hatinya sendiri.
"Ini baru pertama kalinya anak saya nonton drama kolosal Surabaya Membara di Tugu Pahlawan. Dia nonton sendirian," ucapnya dengan nada lirih.
Satu lagi korban meninggal dunia dalam tragedi ini terindentifikasi bernama Bagus Ananda, warga Jalan Ikan Gurami, Surabaya.
Jasad remaja berusia 17 tahun itu pada Sabtu dini hari ini dipindahkan dari kamar mayat RSUD dr Soewandhie ke RSUD dr Soetomo Surabaya dan kemudian diambil keluarganya. Dikutip dari Antara.
Baca juga:
'Surabaya Membara' Berujung Maut, Pemkot evaluasi 'Parade Surabaya Juang'
KAI Daop 8 Surabaya: Tak Ada Koordinasi Panitia Amankan Jalur di Viaduk
Olah TKP 'Surabaya Membara', Polisi Sebut Insiden Murni Kelalaian Penonton
Sekda Jatim jenguk korban luka & tewas insiden drama 'Surabaya Membara'
Korban tewas insiden 'Surabaya Membara' 3 orang
1 Penonton 'Surabaya Membara' Tewas Karena Jatuh dari Viaduk Anak Perempuan 9 Tahun
Nonton 'Surabaya Membara', 2 Warga Meninggal Akibat Jatuh dari Viaduk