Inspeksi dadakan BPOM Yogyakarta temukan pangan kedaluwarsa
"Kami masih menemukan pangan kedaluwarsa, meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak" ucap Petugas BPOM, Etty Rusmawati.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Yogyakarta masih menemukan pangan kedaluwarsa saat melakukan inspeksi mendadak di Terminal Giwangan Yogyakarta.
"Kami masih menemukan pangan kedaluwarsa yaitu minuman kemasan botol, meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak bila dibanding tahun lalu," kata Petugas Pemantau dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Yogyakarta Etty Rusmawati di Yogyakarta, seperti yang dikutip antara, Rabu (16/7).
Menurut dia, temuan minuman kemasan kedaluwarsa itu lebih disebabkan kelalaian pedagang yang tidak mengecek tanggal kedaluwarsa makanan dan minuman yang dijual, dan sama sekali bukan unsur kesengajaan.
"Jumlah yang kami temukan tidak terlalu banyak, sehingga kami menilai bahwa hal ini disebabkan karena kelalaian pedagang saja," katanya yang meminta pedagang untuk rutin melakukan pengecekan tanggal kedaluwarsa pada setiap makanan dan minuman kemasan yang dijual.
Ia mengatakan bahwa kesadaran pedagang untuk menjual makanan dan minuman dalam kondisi yang baik sudah semakin meningkat dengan tidak banyak ditemukannya makanan dan minuman kedaluwarsa yang dijual pedagang di Giwangan.
Petugas kemudian merusak kemasan minuman yang sudah kedaluwarsa agar pedagang tidak lagi menjual minuman tersebut.
"Minuman tersebut kemudian dimusnahkan oleh pedagang," ucapnya.
Petugas juga meminta pedagang untuk membuat surat pernyataan tidak lagi menjual manakan dan minuman kedaluwarsa kepada konsumen.
Etty mengatakan, BPOM Yogyakarta akan terus mengintensifkan pengawasan terhadap produk makanan dan minuman menjelang Lebaran karena adanya peningkatan peredaran makanan dan minuman.
"Kami juga akan melakukan pengecekan pada parcel yang dijual di toko-toko modern," ujarnya.
Seorang pedagang di Terminal Giwangan, Jafar Ahmad mengatakan, ada empat botol minuman kemasan yang kedaluwarsa.
"Suplier tidak pernah datang mengambil barang dagangannya. Seringkali, suplier juga berganti-ganti. Jika tidak diambil, maka saya juga tidak mengeceknya," katanya.
Ia mengatakan, akan lebih berhati-hati menjual makanan dan minuman kemasan dengan mengecek tanggal kedaluwarsa.
-
Apa penghargaan yang didapatkan Sido Muncul dari BPOM? Apresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk apresiasi bagi industri obat tradisional dan industri bahan alam yang telah berkomitmen dalam menjamin mutu bahan baku ekstrak bahan alam dari hulu ke hilir.
-
Kenapa Sido Muncul mendapatkan penghargaan dari BPOM? Apresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk apresiasi bagi industri obat tradisional dan industri bahan alam yang telah berkomitmen dalam menjamin mutu bahan baku ekstrak bahan alam dari hulu ke hilir.
-
Siapakah Mbah Buyut Modjo? Sosok yang dimakamkan di sini dikenal dengan sebutan Mbah Buyut Modjo. Mengutip Instagram @lovesuroboyo, ia adalah sesepuh yang melakukan babat alas di wilayah Kaliasin, Kota Surabaya.
-
Siapa Briptu Mustakim? Briptu Mustakim adalah seorang polisi yang berhasil menarik perhatian banyak orang berkat penampilannya yang menawan. Banyak yang berkata bahwa ia mirip dengan beberapa aktor ternama seperti Ali Syakieb dan Herjunot Ali.
-
Siapa yang memimpin sidang BPUPKI? BPUPKI terdiri awalnya dari 70 anggota, di mana 8 di antaranya adalah orang Jepang.
-
Siapakah Hang Nadim? Salah satu figur pahlawan legendaris dari Pulau Bintan yang berjasa melindungi tanah kelahirannya dari jajahan bangsa Portugis.