Sosok Hang Nadim Laksamana Perang Pencentus Gerilya Air dan Perjuangannya Lindungi Bintan dari Jajahan Portugis
Salah satu figur pahlawan legendaris dari Pulau Bintan yang berjasa melindungi tanah kelahirannya dari jajahan bangsa Portugis.
Salah satu figur pahlawan legendaris dari Pulau Bintan yang berjasa melindungi tanah kelahirannya dari jajahan bangsa Portugis.
Sosok Hang Nadim Laksamana Perang Pencentus Gerilya Air dan Perjuangannya Lindungi Bintan dari Jajahan Portugis
Batam merupakan salah satu wilayah yang cukup penting dan strategis untuk berdagang di era penjajahan. Mereka datang tak hanya berdagang, namun juga memiliki keinginan untuk menguasai wilayah tersebut.
Peperangan antara warga lokal dengan bangsa asing tentu saja tidak bisa dihindari, begitu pula di Batam.
Untuk menyatukan seluruh rakyat, tentu saja tidak bisa lepas dari peran seorang tokoh atau pahlawan setempat yang membakar api semangat perjuangan. (Foto: Wikipedia)
-
Siapa pahlawan nasional dari Langkat? Amir Hamzah merupakan salah sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru.
-
Siapa pahlawan nasional asal Batak selain Dr. Ferdinand Lumban Tobing? Ia merupakan orang Batak kedua yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional setelah Sisingamangaraja XII.
-
Siapa Laksamana Muda Mohammad Nazir? Sosok Laksamana Muda Mohammad Nazir, Orang Indonesia Pertama yang Raih Ijazah Pelayaran Samudera Nama Mohammad Nazir Isa mungkin banyak orang yang tidak mengetahui siapa sosok yang satu ini.
-
Kenapa Laksamana Muda Mohammad Nazir dihormati? Atas jasanya begitu besar bagi sejarah kemajuan pelayaran di Indonesia, kini namanya diabadikan menjadi nama jalan di depan Mako Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur.
-
Siapa sosok pahlawan di bidang pendidikan di Mandailing Natal? Sosok yang satu ini adalah pahlawan di bidang pendidikan khususnya daerah Mandailing Natal, Sumatra Utara.
-
Siapa tokoh sejarah yang menginspirasi Gen Halilintar? Saat memasuki Bozdag Film Platolari, Gen Halilintar merasakan sensasi menyelami zaman sejarah perjuangan pendiri Kesultanan Utsmaniyah, Sultan Osman Ghazi, dan ayahnya, Erturul Ghazi.
Bagi sebagian masyarakat Indonesia mungkin tidak banyak yang tahu soal sosok Hang Nadim, terlebih di gempuran digital saat ini.
Namun, jasanya begitu besar bagi daerahnya dan kini namanya selalu terpampang di beberapa fasilitas umum sebagai bentuk apresiasi yang setinggi-tingginya.
Keturunan Bugis
Mengutip dari beberapa sumber, Hang Nadim adalah anak dari pasangan seorang ibu bangsawan Bugis bernama Dang Wangi, sementara sang ayah ada campuran Melayu dan Bugis.
Versi lain, Hang Nadim sudah tidak memiliki bapak ketika berada dikandungan akibat dibunuh oleh Hang Jebat. Setelah lahir, Hang Nadim diangkat anak olehnya yang lahir di sebuah desa yang berada di Pulau Bintan.
Hang Nadim menikah dengan Tun Emas Jawi Putri atau keturunan dari tokoh Jawa pada abad ke-16. Setelah itu, ia diangkat menjadi laksamana pada tahun 1509.
Sejak dirinya menjadi laksamana, Hang Nadim kerap membantu Sultan Mahmud Shah dalam dua kali peperangan dalam mengambil alih Malaka dari tangan Portugis pada saat ini.
Pantang Menyerah Melawan Portugis
Dalam perjuangannya merebut tanah, ia masih terus berkutat dengan portugis seperti pada tahun 1524 ketika Hang Tuah kembali menyerang dan mengepung Malaka dengan harapan Portugis tidak mendapat makanan.
Namun, ketika Hang Nadim dan prajuritnya mengepung Malaka, Portugis kembali diselamatkan berkat logistiknya dikirim langsung dari India. Tak hanya itu, ia juga dipuji berkat kegigihannya dalam berperang melawan Portugis.
Tahun 1528, ia mengabadikan dirinya dengan putra Baginda Raja Ali dengan gelar Sultan Alauddin Riayat Syah II.
Kemudian, ia menetapkan daerah Johor menjadi pusat aktivitasnya dalam pergerakan menyerang dan melawan Portugis.
Perang Gerilya di Air
Seni berperang Hang Nadim juga tidak kalah keren. Ia mencanangkan perang gerilya melalui sebuah kapal yang sedang berlayar di atas permukaan air.
Ia tahu bahwa kapal Portugis dilengkapi meriam, sehingga harus memutar cara dan mencari strategi yang efektif.
Untuk mengalahkannya, Hang Nadim harus berperang secara gerilya dari kapal dan menjadikan gaya perang ini menjadi yang pertama di Indonesia.
Saat penyerangan, ia memancing kapal-kapal besar itu dibawa ke kedalaman air yang rendah.
Apabila kapal-kapal Portugis tersangkut, barulah orang-orang lokal melakukan penyerangan serta merampas isi kapal mereka.
Jadi Contoh Orang Melayu
Setelah itu, ia masih tercatat sebagai pemimpin orang Melayu untuk bisa merebut kembali kota Malaka, tapi gagal. Hal ini dikarenakan para sultan yang Hang Nadim berkhidmat tidak sabar untuk menakluk kembali Kota Melaka.
Padahal taktikal dan strategi perang yang dipakai oleh Hang Nadim mengambil masa dan jangka panjang untuk mendatangkan hasil.
Namun harus menelan kekalahan, daya juang dan spirit patriotisme yang tonjolkan oleh Hang Nadim tentu menjadi inspirasi dan patut dicontoh kepada generasi orang Melayu.
Kini, namanya diabadikan menjadi nama bandara, nama jalan di berbagai daerah dan sebuah pesantren yang ada di Batam.
Tak hanya itu, di negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura juga menggunakan namanya sebagai nama jalan.