Intensitas Gempa di Gunung Merapi Mengalami Penurunan
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melakukan pemantauan vulkanik kondisi Gunung Merapi. Dari hasil pemantauan periode 4-10 Desember 2020, BPPTKG menilai aktivitas kegempaan Merapi mengalami penurunan di bandingkan periode minggu lalu.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melakukan pemantauan vulkanik kondisi Gunung Merapi. Dari hasil pemantauan periode 4-10 Desember 2020, BPPTKG menilai aktivitas kegempaan Merapi mengalami penurunan di bandingkan periode minggu lalu.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan dari laporan pantauan BPPTKG, pekan ini kegempaan Gunung Merapi tercatat ada 232 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB); 1.692 kali gempa Fase Banyak (MP); 5 kali gempa Low Frekuensi (LF), 256 kali gempa Guguran (RF); 209 kali gempa Hembusan (DG); dan 2 kali gempa Tektonik (TT).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Bagaimana cara menjelajahi area sekitar Gunung Merapi? Lava Tour Merapi merupakan salah satu wisata Merapi yang menawarkan petualangan menyusuri area sekitar Gunung Merapi. Ada banyak agen wisata yang membuka Lava Tour Merapi. Biasanya paket Lava Tour Merapi berupa berkeliling area bekas letusan Merapi lengkap dengan Jeep dan pemandu.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
Sementara pada periode 27 November-3 Desember, aktivitas kegempaan Gunung Merapi adalah 236 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB); 2.128 kali gempa Fase Banyak (MP); 3 kali gempa Low Frekuensi (LF); 289 kali gempa Guguran (RF); 330 kali gempa embusan (DG); dan 11 kali gempa Tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu,"ujar Hanik, Jumat (11/12).
Hanik menerangkan selain penurunan aktivitas kegempaan, dari pantauan BPPTKG laju deformasi atau penggembungan badan Gunung Merapi pun mengalami penurunan. Jika di periode sebelumnya deformasi Gunung Merapi 11 cm per hari maka di periode ini di angka 9 cm per hari.
"Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM (Electronic Distance Measurement) pada Minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 9 sentimeter per hari," ungkap Hanik.
Meskipun mengalami penurunan aktivitas kegempaan, lanjut Hanik, namun status Gunung Merapi masih ada di level Siaga. Hal ini karena dari hasil pengamatan visual dan instrumental menyimpulkan, bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih terhitung cukup tinggi.
"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi, sehingga status aktivitas masih dalam tingkat siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 km," pungkas Hanik.
Baca juga:
Gunung Merapi Keluarkan Guguran Material Sejauh 200 Meter
Capai Puncak Merapi saat Siaga, Ini Penjelasan Lahar Bara Terkait Aksi Nekatnya
Gunung Merapi Mengalami 47 Kali Gempa Guguran
KPU Klaten Pastikan Kesiapan TPS di Pengungsian Merapi
Terdengar Suara Guguran, Begini Kabar Terbaru Gunung Merapi
Petugas dan Relawan di Posko Utama Merapi Jalani Tes Covid-19, Semua Negatif