Ironis, ada kasus Miranda, ke mana Dinas Sosial Kendari?
Berbanding terbalik, warga sekitar rumah Miranda berbondong-bondong untuk memberikan bantuan.
Miranda, gadis 10 tahun yang mengalami keterbelakangan mental ini harus merawat ayahnya, Andi Sukri (55) yang sakit stroke, seorang diri. Ibu Miranda pergi dengan pria lain dan kakak Miranda sudah tak terdengar lagi kabarnya.
Setiap harinya Miranda memandikan, memberi makan, hingga menemani ayahnya di kediamannya, Jl Ir Soekarno Kel Dapu Dapura, Kec Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Miranda dan ayahnya makan dari belas kasih tetangganya yang tak tega melihat mereka.
Ternyata ironi Miranda ini tak mendapat respons dari Dinas Sosial Kendari atau pemerintah setempat. Ketika merdeka.com mencoba menghubungi nomor telepon Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sultra Zainal Abidin yang diberikan oleh Humas Kemensos, tak diangkat.
"Nomor yang anda tuju tak dapat menerima panggilan anda."
Sudah lebih dari lima kali ditelepon, namun Zainal tak merespons. merdeka.com mencoba mengirim pesan singkat kepada Zainal, lagi-lagi tak ada balasan.
Berbanding terbalik, warga sekitar rumah Miranda berbondong-bondong untuk memberikan bantuan. Amri S Herman yang merupakan tetangga Miranda mengaku bantuan untuk Miranda mulai mengalir dari kolega dan masyarakat banyak. Apalagi, juga ada media lokal Kendari Pos yang mengabarkan kondisi dialami Miranda.
"Uluran bantuan dan simpati mulai berdatangan. Alhamdulillah mulai masuk ke rekening saya untuk nanti saya salurkan kepada Miranda dan Andi Sukri," tutur Amri.
Pagi ini, Amri menyerahkan bantuan yang sudah masuk ke rekeningnya.
Amri sempat mempersilakan merdeka.com berbincang dengan Andi Sukri lewat selulernya. Di ujung telepon, Andi Sukri bicara dengan nada terbata-bata. Suara Andi Sukri yang lumpuh karena stroke tidak begitu jelas. Hanya ada satu kata yang jelas terdengar. "Bantuan," kata Andi Sukri. Seluler lantas diserahkan kembali ke Amri.